Jakarta (ANTARA) – Kondisi ibu RM (69) yang ditikam putranya AMS (14) di kompleks perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, membaik.
Korban dirawat di RS Fatmawati dan informasinya mulai membaik, kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Jakarta Selatan, AKBP AKBP Jakarta, Gogo Galesung, Minggu.
Menurut dia, korban mengalami luka di bagian leher, tangan, punggung, dan wajah. “Kami juga tidak bisa melihatnya karena tidak bisa masuk. Kami juga tidak bisa berbicara dengan korban,” ujarnya.
Ia mengatakan, setelah kondisinya membaik, korban akan dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus pidana tersebut. AMS (14) kini sudah berada di polisi dan akan diperiksa kembali kondisinya.
Menurut dia, yang melakukan tindak pidana tersebut masih anak-anak, sehingga penyidikannya harus mencakup psikologi forensik terhadap anak.
Pihaknya masih mendalami penikaman tersebut dan ada kemungkinan ada yang berspekulasi bahwa pelaku berada di bawah tekanan atau memiliki hubungan buruk dengan keluarganya.
“Semua masih berproses dan ada mekanisme psikologisnya. Ada pengakuan, lalu pengakuan, butuh waktu,” ujarnya.
Seorang remaja berinisial MAS (14) menikam ayah (APW) dan nenek (RM) hingga tewas serta membunuh ibundanya (AP) di Perumahan Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/11). terluka. 01.00 WIB.
Korban berjenis kelamin perempuan berinisial RM (69) dan laki-laki berinisial APW (40) meninggal dunia, sedangkan korban berinisial AP (40) mengalami luka berat, kata Humas Polda Metro Jaya Combes. Ade. Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta.
Menurut Ade, seorang saksi mata yang merupakan petugas keamanan perumahan Bona Indah berinisial AP melihat MAS melaju kencang meninggalkan lokasi.
Saat petugas keamanan mendapat laporan adanya pembunuhan di rumah korban, saksi AP langsung menelepon pelaku.
“Saksi T melihat pelaku. Pelaku kemudian terlihat berjalan cepat di Blok Park A Komplek Bona Indah. Namun saat dipanggil, tiba-tiba pelaku berlari menuju lampu merah Karang Tengah,” ujarnya. . .
Ketika saksi AP melihat pelaku berusaha melarikan diri, saksi AP memanggil saksi GP dan T. untuk meminta pertolongan melalui radio call (ht).
“Saksi T dan saksi GP langsung menangkap pelaku. Saat itu tangan kanan, tangan kiri, dan bajunya berlumuran darah,” kata Ade.
Kapolsek Cilandak Kompol Febriman Sarlase mengungkapkan, korban dalam kejadian tersebut ada tiga orang yakni APW, RM dan AP yang merupakan ibu dari pelaku.
Akibat kejadian tersebut, ayah dan neneknya meninggal dunia. Sedangkan ibunya selamat meski mengalami luka berat dan saat ini dirawat di RS Fatmavati, kata Febriman.
Leave a Reply