Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kenali istilah “brain rot” dan cara tepat menghindarinya

Jakarta (ANTARA) – Universitas Oxford menetapkan ‘kebusukan otak’ sebagai tema tahun 2024, para psikolog mengutarakan pandangannya tentang bahaya istilah tersebut berdampak buruk pada kesehatan mental karena dikaitkan dengan penggunaan media sosial yang dangkal. . Para ahli di Oxford mengatakan masalah penjualan telah menarik banyak perhatian tahun ini. Hal ini tercermin dari kekhawatiran dampak konsumsi media sosial terhadap rendahnya konten online, seperti dilansir India Today pada Sabtu, waktu New Delhi.

Faktanya, frekuensi penggunaan kata ini akan meningkat sebesar 230 persen pada tahun 2023 hingga 2024. Psikolog dari Rumah Sakit Keluarga Suci di Mumbai, India menjelaskan apa yang menyebabkan ‘penjualan saraf lidah’.

“‘Brain rot’ mengacu pada melambatnya kemampuan berpikir yang terkait dengan penggunaan kacamata berlebihan, kurangnya motivasi, atau pilihan gaya hidup yang buruk,” kata Dr. Raja Narendra.

Baca juga: Penggunaan Narkoba yang Cukup Mengurangi Risiko Kerusakan Otak, Kata Pakar Kondisi Mental atau Intelektual Seseorang, Apalagi Jika Dilihat Akibat Minum Berlebihan Yang Terlihat Tidak Relevan atau Tidak Kontroversial (terutama Konten Internet).

Apa yang disebut dengan penyakit busuk otak (brain rot) mencerminkan meningkatnya kekhawatiran mengenai dampak konsumsi konten media sosial dalam jumlah besar terhadap kesehatan mental. Paparan informasi dangkal dari internet atau media sosial dapat menurunkan kesehatan mental dan berujung pada kelelahan mental.

Kegagalannya tidak terbatas pada satu tahun saja. Kerusakan otak akibat penggunaan media sosial dapat menyerang anak-anak maupun orang dewasa, meski penyebab dan gejalanya berbeda-beda.

Kerusakan otak pada anak sering kali disertai dengan berkurangnya rentang perhatian, kesulitan fokus pada tugas, dan prestasi akademis yang buruk.

Baca juga: COVID-19 bisa menyebabkan kerusakan otak, kata peneliti. Sebaliknya, kerusakan otak pada orang dewasa dapat menyebabkan kelupaan, rendahnya motivasi, stres, dan ketergantungan pada perangkat hiburan.

Alasannya berbeda-beda, namun berasal dari masalah yang sama. Mulai dari ketergantungan berlebihan terhadap layar gawai atau perangkat komputer, kurangnya rangsangan mental, hingga kebiasaan buruk.

Kinger menjelaskan bahwa terlalu banyak waktu menatap layar adalah salah satu penyebab terbesar kerusakan otak.

“Makan junk food secara berlebihan menurunkan rentang perhatian dan mencegah pemikiran kritis,” kata Kinger.

Baca selengkapnya: Pornografi menghancurkan lima bagian otak Media sosial dan Internet yang tiada habisnya dapat memenuhi otak dengan konten yang dangkal, sehingga menyisakan sedikit ruang untuk percakapan mendalam.

Penyebab lain kerusakan otak adalah kurang olahraga, kurang tidur, dan gizi buruk.

Tanpa istirahat yang cukup dan pola makan yang kaya nutrisi yang meningkatkan kesehatan otak (seperti asam lemak omega-3 dan antioksidan), fungsi kognitif dapat menurun seiring waktu.

Tak hanya itu, gaya hidup sedentary juga memperburuk masalah karena olahraga sangat penting untuk menjaga kesehatan otak dan kesehatan mental.

Itu sebabnya Kinger merekomendasikan orang tua untuk menyisihkan waktu menatap layar dengan jelas dan mendorong bermain di luar ruangan untuk meningkatkan kreativitas dan mengurangi stres pada anak-anak mereka.

Baca Juga: Gaming di Media Sosial Pengaruhi Otak dan Psikologi Remaja Ia juga menyinggung pentingnya hobi lain seperti membaca, musik, dan seni. Kegiatan ini dapat membantu anak mengembangkan perhatian dan keterampilan berpikir.

Bagi orang dewasa, mengatasi cedera otak berarti menyeimbangkan antara konsumsi digital dan aktivitas yang menantang mental. Menurutnya, seseorang harus memainkan permainan yang merangsang pikiran, seperti memecahkan teka-teki dan melakukan percakapan yang mendalam dan bermakna.

“Memahami kerusakan otak adalah langkah pertama untuk mencegahnya,” kata Kinger.

“Otak Anda adalah aset yang berharga. Jagalah karena kesehatannya menentukan kualitas hidup Anda,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *