Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kementan-Kemenimipas libatkan WBP jadi pelopor ketahanan pangan

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menjalin inisiatif bersama untuk memperkuat ketahanan pangan negara melalui inklusi Narapidana (WBP).

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Jakarta, Kamis, mengatakan pentingnya kerja sama berbagai sektor untuk menciptakan ketahanan dan aksesibilitas pangan.

“Kesempatan di Brigade Pangan ini akan kami manfaatkan untuk menambah lahan yang tersedia dan memberdayakan mereka yang telah dibebaskan bersyarat, sehingga mereka dapat memperoleh penghasilan langsung dan mendapatkan pekerjaan. “Saya kira ini merupakan langkah yang sangat baik,” kata Mentan.

Dia mengatakan, para narapidana yang dibebaskan bersyarat akan dilibatkan dalam Brigade Makanan, sebuah program pertanian modern yang bertujuan untuk mendukung program penciptaan nilai yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dalam tiga tahun ke depan.

Mentan Amran juga menekankan pentingnya dukungan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program ini.

“Kami meminta instansi terkait segera menindaklanjuti proses ini,” kata Menteri Pertanian Amran.

Menurutnya, kolaborasi Kementerian Pertanian dan Kementerian Pariwisata Luar Negeri ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antar instansi dapat memberikan solusi solid terhadap tantangan.

“Mulai dari penguatan ketahanan pangan hingga rehabilitasi sosial narapidana, kemitraan ini membuka peluang baru untuk membangun Indonesia yang lebih inklusif dan kompetitif,” kata Mentan.

Menteri Imigrasi dan Rehabilitasi Agus Andrianto menegaskan, kemitraan ini tidak hanya memberikan edukasi kepada narapidana, namun juga berperan penting dalam penyelenggaraan ketahanan pangan di Tanah Air.

“Kami banyak menerima masukan dari Kementerian Pertanian mengenai program-program Kementerian Pertanian yang mungkin melibatkan tenaga pembantu. “Inisiatif ini menjadikan mereka bagian dari solusi penguatan ketahanan pangan dalam negeri,” kata Agus.

Menurut dia, rencana ini bertujuan untuk mendorong WBP yang menghadapi masa pembebasan bersyarat atau pembebasan sebelum dibebaskan melalui pelatihan intensif di bidang pertanian.

Kemitraan ini akan fokus pada pelatihan intensif produksi beras, yang merupakan fokus utama negara ini. Selama pelatihan, para narapidana akan dikirim ke pusat khusus selama 1 hingga 2 tahun untuk mempelajari pengelolaan lahan, penggunaan teknologi modern, dan pemasaran hasil panen.

“Program ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat sektor pertanian, tetapi juga memberikan kesempatan untuk merehabilitasi narapidana secara sosial dan ekonomi, sehingga mereka siap kembali ke negeri ini sebagai orang-orang sukses,” kata Agus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *