Jakarta (Antara) – “Saya selalu dikelilingi kamera di belakang panggung,
Tapi aku selalu merasa seperti sedang diawasi.
Karena semua momen ini telah disimpan,
Jika Anda mencari sebuah era,
Semuanya akan direkam.
Gayaku, ekspresiku, posisiku.
Inilah kehidupan yang telah saya pilih.”
Demikian ungkap RM atau Kim Namjoon yang lebih dikenal sebagai rapper dan leader grup BTS, dalam film dokumenter bernuansa analog klasik.
Ibarat dunia yang terbagi menjadi hitam dan putih, ia mencurahkan isi hatinya kepada seluruh penggemarnya yang disebut ARMY.
Tak ingin mendapat simpati atau terlihat menyedihkan. Semua perasaan itu ia ungkapkan agar masyarakat bisa mengetahui secara dekat siapa pria kelahiran 1994 itu.
Bagi RM, dia sangat berbeda saat di atas panggung dan saat menjalani hari-hari normalnya.
Menjadi RM berarti ia harus tampil sempurna, tersenyum, bekerja keras, dan fokus pada kariernya sebagai idola K-pop yang telah ia tekuni selama 10 tahun.
Karir sebagai seorang idola sudah lama menjadi impiannya, banyak pengorbanan, keringat dan air mata yang harus ia berikan untuk memberi gelar “BTS Paved the Ways” kepada grup beranggotakan tujuh orang itu.
RM berasal dari agensi kecil bernama BigHit Entertainment dan menghabiskan banyak waktunya menciptakan lagu dengan lirik yang cerdas dan indah. Ia suka menghabiskan hari di kantornya hingga otak dan perangkat di dalamnya memanas.
Menurut San Yeon, direktur kreatif album terbaru RM “Right People, Wrong Place”, RM sangat suka merekam dan menulis lagu sendirian. Tidak nyaman baginya untuk keluar dalam waktu lama.
Meski walk out, pelantun lagu “Come Back to Me” itu hanya bergaul dengan anggota grup atau kru yang ikut serta dalam proses pembuatan albumnya.
Menulis lagu, merekam audio, makan, merekam audio, menyempurnakan lagu, merekam audio, membuat video musik. Dari pagi hingga malam.
Kim Namjoon dan perasaannya
Lewat film dokumenter berdurasi 80 menit ini, RM menyebut kehidupannya di luar panggung seperti roller coaster dengan trek naik turun.
Satu jam dia merasa bahagia dengan hidupnya, satu jam lagi menjadi kesedihan, satu jam berikutnya menjadi benci.
Awalnya dia bingung apakah sikap tersebut benar atau salah? Pertanyaan tersebut membuatnya semakin khawatir dengan wajib militernya pada 11 Desember 2023.
Itu adalah salah satu perasaan yang ingin dia pahami. Tentu saja seperti Kim Namjoon.
Namjoon yang memulai jalan yang salah menuju kuil bersama teman-temannya, akhirnya memutuskan untuk membuat album. Ide ini ia tuangkan dalam lagu barunya “Lost”.
Proses pengerjaan 11 lagu di album barunya pun cukup sederhana. Pergi ke Jepang sebagai orang normal, syuting dengan riasan minimal, syuting di jalanan dan dikelilingi oleh tim produksi kecil yang hangat dan ramah.
Suasananya sungguh menyenangkan, hingga Namjoon menyadari bahwa dirinya bisa mengatasi roller coaster tersebut, merasa lebih baik dengan menjadi leader boy grup Bang Si Hyuk.
Gagasan lain yang diungkapkannya adalah seperti apa kehidupan yang baik?
Menurutnya, kehidupan yang baik adalah kehidupan yang dicapai melalui kerja keras. Dari situlah timbul rasa bangga dan tidak ada penyesalan, namun juga rasa syukur.
“Hidup telah terakumulasi dalam hal ini berulang kali. Kamu lupa, lalu kamu ingat dan kamu merasa sedih. Apakah hidup lebih baik dari sebelumnya? Tidak, hidup lebih baik sekarang,” kata Namjoon.
Kemudian muncul perasaan lain yang berbicara tentang batas antara mimpi dan kenyataan. Apapun yang dia lakukan pasti akan ada konsekuensinya, tapi bagaimana jika dia melakukan hal lain terlebih dahulu? Bisakah dia menjadi dirinya yang sekarang?
Ini cukup rumit, tapi dia menyukainya.
Melalui film dokumenter ini, penonton akan diajak melihat sosok Namjoon yang kikuk, ceroboh, pemalu namun pintar dan keren.
Perjalanan yang ia lakukan bersama tim kecil yang diberi nama “RPWPRPWPRPWP” menjadi kenangan manis baginya, penuh kehangatan.
Ada pula momen ketika seorang bintang dunia ‘ditemukan’ di sebuah rumah kecil, mengakibatkan dia memakan kari buatannya.
Tak perlu dikatakan lagi, jadwal produksinya sedikit tertunda karena San terinfeksi COVID-19. Namjoon hanya bisa menyerah dan tertawa.
Catatan perjalanannya pun semakin menarik karena memperlihatkan upayanya mencoba syuting video musik di Inggris beberapa waktu lalu. Beberapa warga sekitar menyaksikan proses syuting dari pinggir jalan.
Namjoon mengaku berusaha tetap keren dan cocok dengan model lainnya. Soalnya di video itu dia berperan sebagai pengantin pria.
Di sisi lain, Namjoon harus mengakui bahwa dirinya diolok-olok oleh magne grupnya, Jungkook (yang termuda) di sebuah acara melalui telepon.
Ada lagi aksinya dimana dia tidak sengaja membentur kamera hingga menyebabkan pendarahan di pelipis kanannya.
Dari proses albumnya, ia sangat menikmati anugerah kesederhanaan. Dari sana, Namjoon akhirnya bisa menjadi dirinya sendiri tanpa pretensi.
Dia menyimpulkan, “Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, aku merasa menjadi diriku sendiri.”
Leave a Reply