Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Mekari sarankan UMKM manfaatkan teknologi pembayaran valuta asing

Jakarta (ANTARA) – Direktur Komersial Mekari Jansen Jumino menyarankan agar UMKM Indonesia memanfaatkan teknologi pembayaran yang terkoneksi dengan layanan perbankan luar negeri agar dapat melakukan transaksi valuta asing dengan cepat, mudah, dan aman.

Pernyataan itu disampaikan Jansen karena menurut data perusahaan software-as-a-service (SaaS) Mekari yang memfasilitasi transaksi, UMKM Indonesia sangat aktif dalam transaksi barang dan jasa internasional dalam mata uang asing.

“Solusi pembayaran global yang didukung infrastruktur yang efisien dan aman akan memudahkan transaksi luar negeri sehingga arus barang, jasa, dan pembiayaan berjalan lancar. Dengan demikian, dunia usaha dapat menjaga stabilitas operasional dan produktivitas,” ujarnya, Jumat.

Untuk itu diperkenalkan solusi keuangan Mekari Jurnal yang menyediakan berbagai fitur multi mata uang untuk memudahkan transaksi menggunakan mata uang asing mulai dari dolar AS hingga yuan.

Selain konversi mata uang, solusi dari Mekari dan mitra teknologinya, termasuk Nium, juga memberikan kemudahan dalam mengirim, menerima, dan menyimpan mata uang asing di rekening bank bisnis.

“UKM Indonesia, sebagai sektor yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, semakin terhubung dengan jaringan bisnis global,” kata Jansen. “Kehadiran teknologi memudahkan mereka berkolaborasi dengan mitra internasional yang berperan sebagai pemasok dan pembeli.”

“Teknologi yang sangat berpengaruh adalah teknologi finansial yang memfasilitasi transaksi mata uang asing secara global,” kata Jansen.

Ia kemudian membeberkan tren berdasarkan data Mekari mengenai transaksi internasional UMKM di Indonesia, sebagai berikut:

Transaksi di luar negeri sebagian besar dilakukan oleh UMKM

Dari segi volume, hingga 60% transaksi valuta asing dilakukan oleh UMKM dibandingkan korporasi besar.

UMKM yang aktif bertransaksi dalam mata uang asing adalah yang sedang berekspansi atau sudah merambah pasar internasional.

“UMKM yang melakukan transaksi valas tidak hanya yang bergerak di bidang ekspor dan impor barang saja, tapi juga yang bergerak di bidang jasa, mengingat banyak pekerjaan atau proyek yang kini bisa dilakukan secara jarak jauh atau virtual,” kata Jansen.

8 kali sebulan

UKM melakukan transaksi valuta asing rata-rata delapan kali dalam sebulan. Tiga jenis transaksi yang paling umum melibatkan utang perdagangan, biaya bank, dan biaya perdagangan.

“Sebagian besar transaksi UMKM valas melibatkan pembayaran kepada pemasok atau penjual, mulai dari bahan baku hingga produk jadi, di luar negeri. Terkait dengan perbankan, ada UMKM yang menggunakan jalur kredit dari bank asing untuk memperoleh permodalan,” ungkapnya.

71% transaksi dilakukan dalam dolar AS.

Dilihat dari volumenya, dolar Amerika Serikat (USD) masih mendominasi karena hingga 71% transaksi valuta asing UMKM dilakukan dalam dolar AS.

Di posisi selanjutnya ada mata uang China, yuan renminbi (CNY) dan euro (EUR).

Dominasi dolar AS sejalan dengan negara tujuan transaksi valuta asing yakni Amerika Serikat. Hal ini mencerminkan Amerika Serikat tetap menjadi pasar dan mitra dagang yang penting bagi Indonesia, lanjutnya.

Transaksi unggulan

Berdasarkan data, triwulan I, khususnya Januari, merupakan periode di mana volume transaksi UMKM valas meningkat signifikan, kemudian stabil, meski terus berlanjut pada triwulan berikutnya.

“Volume transaksi valuta asing yang fluktuatif mencerminkan siklus perekonomian UMKM, dimana awal tahun merupakan saat mereka melakukan pembayaran pembelian barang atau jasa dari pemasok.

Atau penjual tahunan,” pungkas Jansen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *