Surabaya (Antara) – Ketua Panitia Pelaksana Persebaya Surabaya Ram Surahman menjelaskan, kepulangan Arema FC ke Tanah Air dengan menggunakan kendaraan taktis (Rantis) usai pertandingan merupakan kewenangan kepolisian di Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya.
“Ini kewenangan seluruh polisi, sebelumnya kami juga sudah mencoba berbicara dengan petugas keamanan dari Persebyara Alex Tualeka untuk meyakinkan polisi agar tetap menggunakan bus yang mereka tinggalkan tadi, tapi katanya standar,” kata Ram di lokasi. Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) pada Sabtu malam.
Menurut Ram, tak ada alasan untuk khawatir dengan berakhirnya laga Persebaya kontra Arema FC karena tetap seru.
“Alhamdulillah pertandingan berjalan baik, semuanya baik-baik saja, tidak ada kejutan. Makanya kami minta aparat kepolisian tim Arema FC mengawasi bus saat mudik,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabase) Surabaya Kompol Luthfi Sulistiawan mengatakan, kepulangan tim Arema dengan menggunakan pengawal dan tindakan pencegahan didasarkan pada standar keamanan.
“Kami bekerja dengan standar normal. Alhamdulillah semuanya berjalan baik, tidak ada kendala sesuai ekspektasi,” kata Luthfi sembari menyaksikan kembalinya tim Arema.
Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang menjaga keamanan sehingga semuanya berjalan lancar tanpa gangguan.
“Kami ucapkan terima kasih kepada pihak sponsor yang menjaga situasi tetap baik hingga saat ini. Alhamdulillah, semoga ini menjadi pertanda baik untuk kedepannya,” ujarnya.
Dalam acara yang sama, media officer Persebaya Yohwino menjelaskan Arema FC tidak menggelar jumpa pers secara langsung setelah pertandingan diperintahkan Polrestabes Surabaya dan disetujui oleh General Manager pertandingan.
“Sebelumnya Arema FC tidak melakukan press karena perintah Wakapolrestabes Surabaya AKBP Winboko yang membawa koordinator pertandingan umum Agus Sanjaya ke ruang ganti Arema FC,” ujarnya.
Pasalnya, Arema FC juga mengadakan konferensi pers online untuk menyetujui komisaris pertandingan untuk pertandingan ke-13 tersebut.
Soal jurnalisme virtual Arema FC juga sudah disetujui oleh komisaris pertandingan saat ini, ujarnya.
Sebelumnya perwakilan Arema FC tidak menghadiri jumpa pers usai laga melawan Persebaya dan langsung meninggalkan stadion GBT Surabaya menggunakan rentis.
Seharusnya konferensi pers digelar hampir melalui aplikasi video conference, sedangkan Persebaya mengikuti pertemuan langsung dengan wartawan seperti biasa.
Meski situasi di luar stadion masih dipenuhi pendukung tuan rumah, namun tim Arema FC langsung bergerak maju, dan tidak ada pelemparan batu meski keluar dari zona campuran.
Leave a Reply