Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Intraday short selling berpotensi tingkatkan likuiditas pasar saham 

JAKARTA (ANTARA) – Direktur Retail Mandiri Sekuritas Theodora Vinca Natalie Manik alias Dora berharap intraday short sell (IDSS) dapat membawa perkembangan positif bagi pasar modal Indonesia. Menurut dia, IDSS akan mewajibkan investor untuk menjual surat berharga yang belum dimilikinya dan membelinya kembali di bursa pada hari yang sama. IDSS dapat meningkatkan likuiditas pasar dan nilai perdagangan, serta meningkatkan jumlah transaksi dan aktivitas perdagangan di pasar ketika investor menjual saham secara short sell, kata Dora dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan memperkenalkan IDSS, yang akan diterapkan pada awal tahun 2025, sebagai bagian dari strategi BEI untuk memberikan dampak positif pada likuiditas pasar dan mekanisme penemuan harga yang wajar. Lebih lanjut Dora mengatakan IDSS akan membuat pasar lebih menarik bagi investor dengan memfasilitasi mekanisme pasar dua arah, yakni investor memegang posisi long dan short. Selain itu, IDSS juga dinilai berperan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas penetapan harga pasar, dan ketika harga saham dinilai terlalu tinggi, shortselling dapat digunakan untuk mengembalikan harga saham ke harga wajar (fair price Discovery). ).

“Mandiri Sekuritas percaya bahwa IDSS merupakan perkembangan penting yang akan membawa manfaat positif bagi investor dan pasar modal: akan meningkatkan likuiditas, mendorong penemuan harga yang adil dan kita sepakat untuk menciptakan mekanisme pasar dua arah, menciptakan lebih banyak ketertiban, keadilan dan perdagangan yang efisien.” kata Dora.

Kehadiran IDSS dapat membuka opsi lindung nilai terhadap aset portofolio investor ketika kondisi pasar sedang tidak menguntungkan (bearish).

IDSS memungkinkan investor untuk menjual saham dan membelinya kembali dengan harga lebih rendah. Namun terdapat tantangan bagi investor dalam menggunakan fasilitas IDSS. Artinya, Anda harus disiplin saat melakukan pembelian akhir.

“IDSS mengharuskan investor untuk melikuidasi posisi shortnya pada hari yang sama dengan bursa. Oleh karena itu, investor harus memiliki kemampuan analisis pasar yang baik dalam pemilihan saham dan menentukan momentum yang tepat untuk mengoptimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko,” kata Dora.

Menurut dia, untuk menghadapi permasalahan tersebut, BEI telah menetapkan aturan mengenai parameter risiko yang mencegah investor pada akhirnya melikuidasi posisinya. Oleh karena itu, Mandiri Sekuritas telah mengembangkan default waterfall jika investor IDSS gagal melakukannya. tugas mereka.

Sementara itu, air terjun utama kami juga mengacu pada pedoman BEI yang meliputi tata cara pembelian wajib, pengalihan efek, peminjaman efek, dan penjualan efek agunan sebagai ekuitas untuk memenuhi kewajiban nasabah, kata Dora.

Ia mengucapkan terima kasih kepada BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang telah membuka ruang short sell di pasar modal Indonesia, dengan tetap memperhatikan aspek kehati-hatian dan manajemen risiko yang baik. Namun masih ada hal yang perlu diperkuat oleh otoritas, yaitu mekanisme peminjaman surat berharga.

“Suksesnya short sell di banyak negara biasanya didukung oleh kuatnya Securities lending and Boring (PME), sehingga dapat diperkuat sebagai layanan dan mekanisme investasi baru di pasar modal Indonesia,” kata Dora. Baca Juga: BEI Kembangkan Potensi Perdagangan Karbon di 2025 Baca Juga: BEI Upayakan Tingkatkan Perdagangan Investor Aktif di Perdagangan Harian Baca Juga: BEI IHSG Menguat dengan Nilai Asia dan Global

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *