JAKARTA (ANTARA) – Saat memasuki festival, tuan rumah biasanya memasang lilin wangi, dupa, atau alat pembersih udara. Namun penelitian baru yang dipimpin oleh Asit Kumar Mishra, University College Cork, dan Marie Coggins, University of Galway, menunjukkan bahwa lilin beraroma, pengharum ruangan, dan dupa mungkin tidak membawa kabar baik.
Melansir laman Hindustan Times, Jumat, meski alat pembersih udara beraroma ini dapat membantu menutupi bau tak sedap, namun tidak menghilangkan polutan udara dalam ruangan. Faktanya, beberapa produk tersebut dapat menambah polusi dalam ruangan.
Pembakaran lilin dapat merusak kualitas udara dalam ruangan, bila lilin beraroma atau rokok dipadukan dengan bukaan dinding yang terhalang, dapat memperburuk paparan polusi udara dalam ruangan bagi orang-orang yang berada di dalam ruangan.
Baca juga: Apakah lilin beraroma benar-benar berbahaya bagi kesehatan Anda? Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, penggunaan lilin wangi di ruang tertutup dapat meningkatkan konsentrasi puncak partikel halus hingga 15 kali lipat dari batas yang diizinkan. Di ruangan yang tidak berventilasi, dibutuhkan beberapa jam agar levelnya kembali normal.
Saat dibakar, produk seperti dupa dapat menghasilkan bahan kimia dan partikel kompleks, termasuk gas beracun seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida, serta pengharum ruangan yang membawa senyawa organik mudah menguap yang berbahaya bagi kesehatan.
Hal ini juga berlaku pada lilin organik yang juga melepaskan bahan kimia berbahaya yang menambah polusi ruangan.
Paparan partikel dalam jangka pendek dapat menyebabkan batuk dan bersin, serta iritasi pada mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Paparan jangka panjang terhadap partikel-partikel ini dapat menyebabkan penyakit serius termasuk penyakit jantung, kanker paru-paru, dan bronkitis kronis.
Kondisi seperti asma juga dapat diperburuk oleh paparan wewangian rumah dan lilin wangi.
Baca juga: Mencium aroma cendana mampu mengurangi rasa cemas dan stres Baca juga: Psikolog mengatakan aromaterapi dapat membantu mengelola stres
Leave a Reply