Jakarta (ANTARA) – Direktorat Jenderal Persatuan Pendaki Gunung Indonesia (PP FPTI) memperkuat tiga aspek yakni pelatihan, sistem kompetisi, dan infrastruktur untuk mendukung persiapan Olimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat.
“Pembinaan atlet perlu kita pastikan, penguatan sistem kompetisi, serta pengembangan sarana dan prasarana pendakian yang terorganisir dan tepat sasaran,” ujar General Manager FPTI Yenny Wahid mengomentari agenda Rapat Nasional (Rakernas) FPTI 2024 dalam keterangan tertulisnya. diterima pada hari Selasa di Jakarta.
Pendaki gunung Indonesia meraih kesuksesan besar di Olimpiade Paris 2024, memberikan Indonesia medali emas melalui atlet Veddriq Leonard.
Yenny mengatakan, Olimpiade 2024 merupakan momen bersejarah bagi FPTI, bukan hanya karena baru pertama kali mengikutinya, tapi juga karena langsung berhasil meraih medali emas.
Prestasi luar biasa tersebut, kata dia, tidak hanya mengharumkan nama FPTI sebagai atlet, namun juga mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
Dengan hasil luar biasa di tahun 2024, FPTI fokus pada persiapan Olimpiade Los Angeles 2028.
Yenny mengatakan FPTI mengusulkan seluruh rencana kerja tahun 2025 yang dilaksanakan melalui pembahasan bersama di dalam organisasi.
Oleh karena itu, Yenny meminta kepada peserta rakernas FPTI untuk memberikan saran atau ide yang konstruktif demi kemajuan pendakian gunung.
Lebih lanjut dikatakannya, selain pengembangan olahraga panjat tebing, FPTI juga mengalami kemajuan besar dalam pengembangan olahraga panjat tebing alam dan rekreasi.
Pada tahun 2024, FPTI akan menerbitkan buku panjat tebing bertajuk “Batu Alam Indonesia” sebagai gambaran komitmen FPTI dalam mempromosikan keindahan batuan alam di Indonesia, sekaligus menyoroti peran FPTI dalam pengembangan kegiatan panjat tebing rekreasional.
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat dan Penasihat FPTI Kaesang Pangarep turut hadir dalam rakernas FPTI tersebut.
Leave a Reply