Jakarta (Antara) – Algorithmic Digital Skill Development and Programming School menawarkan cara belajar matematika yang interaktif dan menyenangkan agar lebih mudah dipahami anak.
“Kami menawarkan program yang dirancang untuk mengembangkan keterampilan tersebut dengan pendekatan yang interaktif dan menyenangkan,” kata COO Algorithmics Indonesia Taufik Wisno dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Tawfiq mengatakan Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan talenta digital yang terus meningkat.
Namun, banyak anak-anak di Indonesia yang masih menghadapi tantangan dalam menguasai matematika, salah satu landasan utama pendidikan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).
Menurutnya, ketakutan terhadap matematika seringkali bermula dari kurangnya pemahaman dasar sejak dini dan kurangnya metode pembelajaran yang menyenangkan dan efektif baik di sekolah maupun di rumah.
“Merupakan tantangan besar untuk melahirkan generasi yang siap menghadapi era digital dan didorong oleh teknologi,” ujarnya.
Tawfiq menjelaskan, pendidikan STEM tidak hanya mempersiapkan anak untuk memahami teknologi, tetapi juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis, logis, dan kreatif.
Itu sebabnya Algorithmics menawarkan pendidikan matematika inovatif untuk anak usia 6-7 dan 10-12 tahun, yang dirancang untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan akademis di sekolah, sekaligus mengajarkan dasar-dasar matematika dengan cara yang menyenangkan dan memperkenalkannya secara efektif.
Beberapa manfaat utama pembelajaran ini antara lain mengembangkan kemampuan berpikir untuk meningkatkan kemampuan berpikir logis, kritis, spasial, dan analitis.
Setiap sesi perkuliahan kemudian dirancang secara komprehensif untuk menciptakan pengalaman belajar yang menarik dan efektif, termasuk pemanasan dengan permainan logika yang merangsang minat belajar.
Selain itu, latihan interaktif yang memperkenalkan topik baru dengan cara yang sederhana dan menarik, memfasilitasi pemahaman konten, dan akses ke platform digital untuk meningkatkan pemahaman konten, meninjau konten, dan melakukan latihan tambahan dapat diakses 24/7.
Pihaknya juga membuka ruang diskusi hasil belajar untuk memandu dan menunjang proses belajar siswa.
Dia menambahkan bahwa kursus ini menggunakan pendekatan berbasis permainan seperti pertarungan matematika, teka-teki analitis, dan kuis interaktif untuk memastikan bahwa anak-anak terlibat dan menikmati proses pembelajaran.
“Kami tidak hanya mengajarkan anak berhitung, tapi kami juga mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis,” kata Tawfiq Wisnu, “Tujuan kami adalah menciptakan generasi yang tidak takut matematika, mencintai dan memahaminya dalam kehidupan sehari-hari.” pentingnya hal ini dalam kehidupan.”
Leave a Reply