JAKARTA (ANTARA) – PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau PT SMF melaporkan telah memberikan bantuan kepada negara sebesar Rp2,2 triliun hingga September 2024.
Direktur Utama PT SMF Ananta Wiyogo dalam rapat dengar pendapat dengan Komite 11 DPR RI di Jakarta mengatakan, “Sampai September 2024, kami telah mengusulkan pajak dan dividen sekitar Rp2,2 triliun, serta pajak Rp1,4 triliun dan Rp806 miliar. Selasa
Sedangkan total penyaluran kredit mencapai Rp13,1 triliun yang terdiri dari kredit komersial sebesar Rp9,37 triliun dan pembiayaan longgar pembiayaan perumahan (FLPP) sebesar Rp3,8 triliun. Pembiayaan melalui penerbitan obligasi dan persetujuan pinjaman sementara sebesar Rp 10,18 triliun.
Dari sisi kinerja keuangan per September 2024, SMF memiliki total aset sebesar Rp50,2 triliun dan liabilitas sebesar Rp31 triliun, dimana 85% di antaranya berupa obligasi dan surat utang. Modal saham perseroan mencapai Rp 18,5 triliun.
Sedangkan pendapatannya mencapai Rp 2,1 triliun. Setelah dikurangi beban pajak sebesar Rp1,7 triliun, laba bersih perseroan mencapai Rp418 miliar.
“Prediksi laba bersih kami di tahun 2024 adalah Rp 475 miliar dan Insya Allah pasti bisa kami capai,” imbuhnya.
Sejumlah indikator kinerja lainnya juga menunjukkan hasil positif, seperti multiplier effect sebesar 8,38 kali, debt to equity ratio (DER) sebesar 2,2 kali, non debt operating cost to income ratio (BOPO) sebesar 6,25%, dan non-performing cost. pinjaman. (rasio kredit bermasalah/NPL) total sebesar 0,003%.
PT SMF merupakan salah satu Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam ekosistem pembiayaan untuk mendukung penyediaan dan akses perumahan yang layak dan terjangkau bagi rumah tangga Indonesia.
Sebagai penyedia likuiditas sektor perumahan, perusahaan berperan penting dalam memastikan pasar pembiayaan perumahan tetap lancar, stabil dan efisien.
Leave a Reply