Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar rupiah ditutup flat terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu seiring dengan penantian dan penantian pasar terhadap hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat dan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Amerika Serikat.
Pada akhir perdagangan, rupiah melemah 84 poin atau 0,53 persen menjadi Rp 15.833 dari sebelumnya Rp 15.749 terhadap dolar.
“Rupiah melemah hari ini karena faktor eksternal, menunggu hasil pertemuan The Fed besok di Amerika,” kata Analis Bank Woori Brother Rully Nova saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Pasar menantikan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal AS (FOMC) untuk mengkaji arah kebijakan suku bunga AS ke depan.
Dari dalam negeri, publikasi data pertumbuhan perekonomian Indonesia masih di bawah perkiraan pasar, yakni sebesar 4,95 persen secara tahunan pada triwulan III tahun 2024.
“Pertumbuhan ekonomi di bawah 5 persen akan berdampak negatif terhadap rupee, artinya pertumbuhan ekonomi tidak bergerak dari 5 persen, artinya stagflasi tinggi atau stagflasi sekuler,” ujarnya.
Kurs Dolar Antar Bank Jakarta (JISDOR) Bank Indonesia melemah menjadi Rp 15.840 per dolar pada hari Rabu dari sebelumnya Rp 15.766.
Leave a Reply