Tangerang, Banten (ANTARA) – Perusahaan ritel PT Midi Utama Indonesia atau Alfamidi akan memastikan 290 karyawan disabilitas yang dipekerjakan saat ini mendapat wadah untuk mengembangkan keterampilan kerja.
“Perusahaan fokus pada bakat dan kemampuan karyawannya yang bisa berkontribusi pada perusahaan. Bukan keberagaman karyawan atau keterbatasannya,” kata General Manager Human Capital Alphamid Christiana Windarsih di Tangerang, Banten, Selasa.
Ia mengatakan, pada tahun 2019 hingga 2024, Alfamidi mempekerjakan 290 penyandang disabilitas atau disabilitas, sehingga kuotanya meningkat 100 persen sesuai aturan pemerintah.
Perlu diketahui, Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas mewajibkan perusahaan untuk menerapkan kuota satu persen pekerja penyandang disabilitas dibandingkan dengan jumlah total pekerja.
Hingga November 2024, sebanyak 28.684 karyawan Alfamidi, 290 karyawan merupakan penyandang disabilitas dengan berbagai kategori disabilitas, tunadaksa, intelektual, tunanetra, tuli, dan wicara. , kata Christian dalam postingannya.
Meski telah memenuhi kuota satu persen pegawai penyandang disabilitas, kata Christiana, perusahaan tetap mendukung berbagai program inklusi yang mengutamakan talenta, kemampuan, dan promosi jalur karir Alfability.
“Alfability mempunyai kemampuan mengatasi bias negatif terkait keterbatasannya dalam hal ketenagakerjaan dan pengujian,” ujarnya.
Selain mencapai kuota 1 persen, Alfamidi juga menciptakan lingkungan yang beragam dan inklusif bagi seluruh karyawan, termasuk penyandang disabilitas.
Mendukung lingkungan yang ramah dan inklusif, perusahaan juga menyediakan sarana dan prasarana mobilitas bagi Alfability, seperti parkir pribadi, ruang prioritas di cabang, dan pembangunan tangga (lereng untuk penyandang disabilitas).
“Untuk memudahkan komunikasi dan kerjasama pekerja disabilitas dan non-disabilitas, telah disiapkan materi edukasi berupa video dan pelatihan bahasa isyarat,” ujarnya.
Andijaya Putra, seorang Alphabete yang bekerja di gudang Alphamid cabang Bekasi Barat, bersyukur dengan keadaannya, ia berusaha dan bekerja keras.
“Meski penyandang disabilitas, saya rasa penyandang disabilitas tetap bisa berkarya, berkreasi dan membantu orang lain mencapai impiannya,” kata Andijaya yang menggunakan bahasa isyarat.
Pria yang gemar menggambar dan memiliki segudang prestasi ini juga ingin memberikan semangat kepada teman-teman difabel lainnya untuk tidak menyerah.
“Teruslah berjuang untuk mencapai cita-cita,” ujarnya.
Leave a Reply