Jakarta (Antara) – Menteri Pengembangan Ekspor, Perdagangan Internasional dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng menyatakan negaranya siap memberikan bantuan teknis dan peningkatan kapasitas untuk memfasilitasi implementasi ICA-CEPA di Indonesia.
Indonesia dan Kanada menandatangani deklarasi bersama penandatanganan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Kanada (ICA-CEPA) pada upacara pembukaan misi dagang Kanada di Jakarta.
“Untuk pertama kalinya yang kami lakukan langsung untuk Kanada terkait perjanjian perdagangan bebas ini adalah komitmen Kanada untuk memberikan bantuan teknis dan peningkatan kapasitas untuk implementasi ICA-CAPA Indonesia,” ujarnya.
Menkeu menjelaskan, terdapat komitmen sebesar US$25 juta (397 miliar rupiah) selama lima tahun, yang mencerminkan komitmen dan keyakinan bahwa Indonesia dan Kanada dapat melakukan hal tersebut bersama-sama.
Oleh karena itu, kami sangat senang bahwa dukungan dan mekanisme investasi ini akan berkontribusi pada efektivitas implementasi perjanjian perdagangan khusus dan tentunya akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dengan mencapai keuntungan perdagangan dalam perekonomian, katanya. .
Menteri Ng memimpin misi perdagangan kelompok terbesar Kanada ke Indonesia dan Filipina. Ini terdiri dari lebih dari 300 perwakilan dari lebih dari 190 perusahaan dan organisasi yang ingin memperluas jaringan mereka di dua pasar paling dinamis di Asia Tenggara.
Dalam misi ini, Ng akan membantu perusahaan-perusahaan Kanada membuka peluang baru, mendapatkan wawasan tentang budaya bisnis di Indonesia dan Filipina, dan mengembangkan hubungan dengan para pemimpin utama di pemerintahan dan industri untuk memanfaatkan peluang bisnis baru.
“Kesuksesan akan semakin menumbuhkan perekonomian Kanada dengan menciptakan lapangan kerja baru dan mengembangkan barang atau jasa yang bermanfaat bagi warga Kanada,” katanya.
Menurut Ng, misi perdagangan yang akan dipimpinnya akan membantu menunjukkan inovasi dan kemampuan dalam mengembangkan hubungan perdagangan dan investasi yang berharga di kawasan Indo-Pasifik.
Peluang ini diharapkan dapat memperkuat perdagangan, investasi, dan rantai pasok di Asia Tenggara (ASEAN) dan kawasan Indo-Pasifik.
“Ini merupakan prioritas strategi Kanada di kawasan Indo-Pasifik. Hal ini juga berarti menciptakan lapangan kerja yang baik bagi warga Kanada,” katanya.
Diluncurkan pada November 2022, strategi Kanada telah menciptakan peluang bagi perluasan perdagangan dan investasi, pertumbuhan lapangan kerja, dan stabilitas rantai pasokan.
Pada tahun 2023, Indonesia akan menjadi mitra dagang terbesar ke-22 Kanada dan terbesar ketiga di kawasan Asia Tenggara.
Perdagangan bilateral tahunan antara Kanada dan Indonesia akan mencapai 5,1 miliar dolar Kanada (sekitar Rp 57,6 triliun) pada tahun 2023.
Sementara itu, ekspor Kanada ke Indonesia mencapai C$2,3 miliar (sekitar Rp 25,9 triliun), menjadikan Indonesia sebagai pasar ekspor Kanada terbesar di antara negara-negara anggota ASEAN.
Leave a Reply