ISTANBUL (ANTARA) – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin (11 April) mengungkapkan kemarahannya atas serangan Israel terhadap rumah sakit di Jalur Gaza.
Tedros menyerukan diakhirinya perlindungan warga sipil dan petugas kesehatan di wilayah tersebut.
“Sangat menyedihkan bahwa rumah sakit di Gaza terus dihancurkan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Permintaan tersebut ditegaskan kembali setelah delegasi WHO mengunjungi Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, di mana lantai tiga diserang setelah tim WHO meninggalkan rumah sakit.
Serangan kesepuluh terhadap rumah sakit tersebut menyebabkan enam anak terluka, salah satunya kini dalam kondisi kritis.
Tedros mengatakan tentara Israel terus menembak di sekitar rumah sakit ketika staf WHO mengirimkan pasokan penting seperti peralatan medis, 150 unit darah, dan 20.000 liter bahan bakar.
Ia mengatakan meski mengalami kesulitan, tim WHO memindahkan 25 pasien dan 37 pendamping ke RS Al-Shifa.
Selain itu, WHO juga dapat menghubungi Rumah Sakit Al-Awda di Gaza utara. Di pihak rumah sakit, kata dia, mereka berusaha mengevakuasi lima pasien namun tidak menyediakan peralatan karena mengganggu operasional rumah sakit.
Tedros mengkritik kurangnya perlindungan bagi pekerja medis di tengah tindakan keras Israel yang mempersulit pemberian bantuan kemanusiaan.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply