JAKARTA (Antara) – Ketua Liga Ping Pong Indonesia (IPL) Burma 2024 Letjen TNI Muhammad Salih Mustafa berharap dualisme kepengurusan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) cepat selesai sehingga tidak mengorbankan kepentingan negara. pemain.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin, Mohamed Saleh Mustafa mengatakan, “Soal sikap bermuka dua yang dilakukan federasi, saya berharap segera diselesaikan karena tidak bisa dipungkiri perselisihan itu berdampak pada para pemain.
Ia mengatakan, para pemain tenis meja di Indonesia memiliki semangat juang untuk mempersiapkan diri meraih kesuksesan di tingkat nasional dan internasional.
Hal itu ditunjukkan oleh peserta kompetisi Liga Tenis Meja BRImo IPL 2024 yang telah menyelesaikan tiga seri kejuaraan dan Grand Final yang digelar pada 21-22 Desember.
Dikatakannya, para atlet tenis meja Indonesia juga mampu membuktikan kemampuannya bersaing di tingkat ASEAN dengan meraih medali emas pada Kejuaraan Tenis Meja ASEAN kategori U-17 yang dipersembahkan oleh Nofal Jinandra dari Onik Club.
Oleh karena itu, ia mengatakan semangat dan keinginan para pemain untuk meraih kesuksesan sangat diperlukan agar permasalahan internal federasi tidak menghambat upaya mereka.
“Atlet kita yang perlu dilatih secara bertahap agar bisa sukses di tingkat internasional, tidak boleh terbengkalai (karena isu bifurkasi PTMSI),” ujarnya.
Mustafa mengatakan persoalan dualitas PTMSI yang sudah berlangsung hampir 14 tahun ini harus segera diselesaikan agar bisa muncul federasi yang didukung oleh Komite Olimpiade (IOC), Komite Olahraga Nasional Indonesia (NSC). diakui oleh KONI). Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kamenpura).
Ia meyakini, pemerintah yang berperan sebagai pengawas atau tidak ikut campur dalam urusan teknis di federasi, punya cara untuk menyelesaikan perselisihan dengan baik agar tenis meja Indonesia kembali tampil di kancah internasional.
“Tenis meja kita pernah ditakuti di Asia dan diakui dunia, saya harap kita bisa kembali menjuarainya,” ujarnya.
Leave a Reply