Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Infrastruktur dan kesiapan masyarakat jadi fondasi utama teknologi AI

Jakarta (ANTARA) – Melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), pemerintah menyebut infrastruktur digital dan kesiapan masyarakat menjadi landasan utama menghadapi era kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan pada acara “AI 2024 untuk Indonesia”, “Kita semua paham bahwa teknologi AI tidak bisa berkembang tanpa infrastruktur yang kokoh. Infrastruktur digital menjadi landasan utama pengolahan data dan mendukung pengembangan kecerdasan buatan. .” dilaksanakan di Jakarta pada hari Rabu.

Meutya mengatakan, perkembangan teknologi kecerdasan buatan sangat bergantung pada ketersediaan infrastruktur digital yang kuat.

Infrastruktur ini mencakup jaringan Internet yang stabil, komputasi berkecepatan tinggi, dan pusat data besar yang diperlukan untuk memproses dan menganalisis data dalam jumlah besar dan membangun model AI.

Menurutnya, pemerintah telah meluncurkan berbagai proyek besar dalam lima tahun terakhir untuk mengembangkan infrastruktur komunikasi digital di tiga tingkatan, yaitu. tulang punggung, mil tengah dan mil terakhir.

Di tingkat backbone, pemerintah telah memasang jaringan kabel serat optik Palapa Ring sepanjang 12.229 km yang mencakup wilayah darat dan laut.

Pada tingkat mid-mile, proyek satelit multifungsi Satria I beroperasi dengan kapasitas 150 Gbit/s, menjangkau lebih dari 4.000 titik layanan publik dengan target mencapai 37.000 titik pada tahun 2025.

Infrastruktur pada level last mile dilaksanakan dengan membangun lebih dari 7.000 Base Payer Station (BTS), termasuk 5.618 BTS 4G.

Selain itu, pemerintah menyediakan akses Internet di sekitar 19.000 titik layanan publik.

Selain itu, pemerintah juga membangun pusat data nasional untuk mendukung program Satu Data Indonesia.

Menurutnya, pusat data ini akan memudahkan pengelolaan dan penggunaan data yang andal dan berkelanjutan, yang sangat penting bagi pengembangan AI di berbagai sektor.

“Inilah sektor infrastruktur digital yang harus diperkuat agar teknologi kecerdasan buatan dapat dikembangkan secara efisien dan memberikan manfaat yang setara kepada seluruh lapisan masyarakat.”

Lebih lanjut Meutya mengungkapkan, pemerintah juga berkomitmen terhadap pengembangan talenta digital yang menjadi salah satu aspek penting dalam mempersiapkan masyarakat Indonesia menghadapi perubahan besar ini.

Menghadapi era kecerdasan buatan, pemerintah bekerja sama dengan perusahaan teknologi global untuk melatih talenta digital di bidang kecerdasan buatan.

Ia menegaskan, pemerintah terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperluas peluang tersebut.

“Kolaborasi dengan perusahaan teknologi global sangat penting untuk mempercepat pengembangan talenta digital di Indonesia. Kami menargetkan dapat mencetak 1 juta talenta digital dalam setahun dan akan terus berkembang,” ujarnya.

Meutya juga menekankan pentingnya regulasi yang menjamin kepastian hukum tanpa membatasi inovasi.

Kementerian Komunikasi dan Digital akan terus berupaya menciptakan kebijakan yang mendukung ekosistem AI dengan fokus pada tiga aspek utama yaitu kebijakan, manusia (sumber daya manusia), dan platform (teknologi).

Pemerintah bertujuan untuk terus memperkuat sektor pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan talenta digital yang siap bersaing di dunia bisnis global.

Selain itu, Indonesia juga memprioritaskan penggunaan kecerdasan buatan pada sektor-sektor strategis seperti pangan dan perikanan, yang diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional melalui pemanfaatan teknologi maju.

“Pemerintah mendorong kolaborasi antara publik dan swasta untuk mengembangkan solusi berbasis AI yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi di sektor tersebut,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *