London (ANTARA) – Komisioner Uni Eropa untuk Kesetaraan, Kesiapsiagaan dan Manajemen Krisis pada Senin (12/2) membenarkan bahwa Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) telah menghentikan pengiriman bantuan dari perbatasan Kerem Shalom ke Gaza. lewati karena bahaya. kondisi.
Dia menginginkan akses yang aman dan bebas hambatan untuk bantuan di masa depan.
“UNRWA tidak dapat mengirimkan dan mendistribusikan bantuan dalam kondisi yang tidak aman,” kata Hadja Lahbib di media sosial X.
Lahbib menegaskan kembali posisi Uni Eropa, yang telah lama menyerukan akses kemanusiaan.
“Uni Eropa terus menyerukan akses yang aman dan tanpa hambatan. Ini adalah satu-satunya jalur penyelamat bagi jutaan warga Palestina yang terjebak di Gaza,” ujarnya.
Perlintasan perbatasan Kerem Shalom, yang merupakan saluran penting bagi bantuan kemanusiaan, kini telah menjadi pusat upaya bantuan internasional.
Karena UNRWA tidak dapat beroperasi dengan aman, pengiriman kebutuhan dasar seperti makanan, obat-obatan dan air bersih terhenti.
Israel melancarkan perang genosida di Jalur Gaza pada Oktober 2023 setelah serangan Hamas.
Lebih dari 44.400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dan lebih dari 105.000 orang terluka dalam serangan tersebut.
Pembantaian di Gaza telah dikutuk secara internasional selama dua tahun terakhir.
Para pejabat dan organisasi internasional menyebut serangan itu, serta pembatasan bantuan, merupakan upaya sistematis untuk memusnahkan penduduk Gaza.
Pada tanggal 21 November, Pengadilan Kriminal Internasional memerintahkan penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Ovov Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang berdarah di Gaza.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply