Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

BKHIT Sumsel mengedukasi pengusaha milenial prosedur ekspor komoditas

Palembang (ANTARA) – Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) di Sumatera Selatan (Sumsel) memberikan pelatihan kepada pengusaha milenial dan usaha kecil, kecil, dan menengah (UMKM) tentang cara mengekspor produk daerah yang berpotensi untuk diekspor. .

Dalam rangka melaksanakan edukasi tersebut, BKHIT Sumsel menyelenggarakan “Workshop Penetrasi Pasar Dunia” di Palembang pada Selasa yang diikuti oleh 120 tenaga pemasar dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) milenial beserta sumber daya manusianya, Kepala BKHIT Sumsel Kostan Manalu, Direktur Standar Penanaman Modal Swasta Badan Karantina Indonesia AM Adnan, Direktur Pengawasan PEPK dan LMSt Kantor OJK Sumsel dan Babel Tito Adji. Siswantoro, perwakilan Administrasi Bea Cukai, Perbankan dan Dinas Perdagangan Sumsel.

Kepala BKHIT Sumsel Kostan Manalu menjelaskan, jika ingin memasuki pasar internasional harus memenuhi persyaratan ekspor yang ditetapkan pemerintah dan negara tujuan.

Selain memberikan informasi langkah-langkah memahami peraturan ekspor, peserta workshop juga diberikan penjelasan mengenai devisa dan persiapan dunia usaha untuk memasuki pasar internasional.

Kami berharap dengan memahami proses ekspor dan mendapatkan pembiayaan yang lebih baik, kita dapat meningkatkan volume ekspor usaha UMKM binaan milenial di wilayah 17 negara bagian dan kota ini.

Terkait tugas dan tanggung jawab Badan Karantina Indonesia (Barantin) di bidang tersebut melalui BKHIT Sumsel, pihaknya berupaya memberikan pemahaman kepada para pengusaha atau UMKM mengenai tata cara karantina hewan, ikan, dan tumbuhan yang diekspor atau diperdagangkan antar negara. . .

“Setelah pertemuan ini, para pejabat kami akan membantu memastikan bahwa barang-barang impor tersebut sehat dan tidak membawa serangga dan penyakit yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat, serta memajukan pertanian, peternakan, dan ladang pertanian di negara yang dituju,” kata Kostan. . .

Direktur Standar Karantina Tumbuhan Badan Karantina Indonesia AM Adnan dalam pertemuan tersebut mengatakan, pihaknya berupaya membantu ekspor dan UMKM melalui praktik karantina yang baik sesuai dengan kondisi negara tempat mereka tiba.

Untuk menjamin barang impor terjamin sehat atau bebas hama penyakit hewan, hama ikan, dan tumbuhan, serta pengakuan atas barang impor tersebut, maka Pihak pada Persetujuan akan melakukan pengendalian dan pendampingan.

Untuk ditempatkan di tempat di mana Anda tidak bertemu orang lain.

Direktur Pengawasan PEPK dan LMST Sumsel dan Kantor OJK Babel Tito Adji Siswantoro menambahkan, banyak barang yang diekspor di wilayah ini, namun ada lima barang teratas yang paling banyak mendatangkan devisa, yaitu kelapa sawit/karet CPO, kopi dan bubur.

Berdasarkan data beberapa tahun terakhir, ekspor barang berkualitas Sumsel mencapai 6,5 miliar dolar AS. (PAD) dan mata uang asing, kata Tito Adji.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *