Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Wajah berjerawat tetap harus pakai sunscreen jaga kesehatan kulit

Jakarta (ANTARA) – Peneliti perawatan kulit Diyah Utami, asisten direktur ParagonCorp, mengatakan menurut penelitian terbaru Wardah, orang yang memiliki masalah jerawat di wajahnya tetap perlu menggunakan tabir surya untuk menjaga kesehatan kulit.

Temuan tersebut didapat dari hasil pengujian Wardah pada salah satu produknya, Sunscreen SPF 35, yang dipresentasikan pada International Dermatology and Cosmetology Conference (IDC) 2024 di Paris pada pertengahan tahun 2024.

Jadi dalam temuan kami, kami membandingkan orang dengan kulit berjerawat yang hanya menggunakan serum dengan orang dengan kulit berjerawat yang menggunakan serum dan tabir surya. Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang menggunakan tabir surya justru memiliki lebih sedikit komedo dan jerawat dibandingkan dengan mereka yang menggunakan tabir surya. serumnya saja,” kata Diyah di acara Beauty. Science Fest 2024 di Jakarta pada Minggu (12 Januari).

Temuan ini membantah rumor bahwa penggunaan tabir surya dapat memperburuk kulit yang rentan berjerawat karena formulanya yang berat membuat kulit lebih berminyak dan berubah warna.

Menurut temuan Diyah, tabir surya untuk orang dengan wajah berjerawat jika digunakan dengan benar dapat melindungi kulit.

“Padahal kalau kita punya masalah jerawat dan tidak pakai tabir surya, malah terkena sinar UV berlebihan, yang justru memperparah kondisi jerawat karena tidak ada perlindungannya. Jadi sebaiknya pakai tabir surya saja, jangan dipakai. Jangan takut menggunakan tabir surya,” ujarnya

Untuk menggunakan tabir surya dengan benar pada wajah berjerawat, sebaiknya carilah tabir surya yang berbahan dasar air agar produk lebih cepat menyerap dan terasa lebih ringan.

Mereka yang memiliki kulit sensitif juga bisa menggunakan cara serupa agar wajahnya tidak mengalami masalah kulit di kemudian hari.

Penggunaan tabir surya menjadi penting karena terbukti mampu mencegah radiasi ultraviolet akibat paparan sinar matahari.

Sebelumnya, pakar perawatan kulit regional ASEAN Nagase Mana Tachibana menjelaskan, radiasi UV terdiri dari dua bentuk, yaitu UVA dan UVB, yang keduanya dapat merusak kulit jika paparannya terus menerus tanpa perlindungan.

Mana menjelaskan, radiasi UVA dapat merusak kulit pada lapisan dermis yang terletak di bagian dalam lapisan kulit.

Dermis sebenarnya merupakan lapisan yang kaya akan kolagen dan elastin, yang bertanggung jawab atas elastisitas dan kesehatan kulit.

Jika lapisan ini dirusak oleh UVA, kata Mana, kulit cenderung menua sebelum waktunya, sehingga menimbulkan gejala fisik seperti kulit keriput dan garis-garis.

Sedangkan mengenai bahaya UVB, radiasi UV ini secara langsung merusak lapisan luar kulit dan dapat mempengaruhi perubahan DNA tubuh jika paparannya terus menerus dan kulit tidak memiliki perlindungan tambahan.

Kerusakan langsung yang disebutkan adalah kulit bisa terbakar hingga biasanya memerah atau terasa nyeri jika terkena radiasi UVB secara berlebihan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *