Hamilton, Kanada (ANTARA) – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan pada Kamis (21/11), jumlah anak-anak Palestina yang dibunuh tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki meningkat tiga kali lipat.
Juru bicara PBB Stephen Dujarric mengatakan dalam konferensi pers bahwa anak-anak adalah korban utama dari situasi mengerikan di Benggala Barat.
“Empat anak Palestina terbunuh setiap minggunya di Tepi Barat sejak 7 Oktober tahun lalu – meningkat tiga kali lipat dibandingkan sembilan bulan pertama tahun 2023,” jelasnya.
Dujarric juga menyoroti kekerasan yang dilakukan oleh pemukim ilegal Israel di wilayah tersebut, yang terus menggusur anak-anak Palestina.
Dia menambahkan bahwa hampir setengah dari 1.700 warga Palestina yang tinggal di komunitas Badui dan pastoral adalah anak-anak karena kekerasan, intimidasi dan penganiayaan.
Dalam beberapa tahun terakhir, tentara Israel terus-menerus merambah Tepi Barat yang diduduki, dan sejak serangan besar di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, jumlahnya meningkat.
Selain itu, warga Palestina juga menjadi sasaran serangan brutal yang dilakukan oleh pemukim ilegal Israel.
Menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina, sejak itu, sekitar 795 warga Palestina tewas akibat penembakan tentara Israel di wilayah pendudukan dan lebih dari 6.450 orang terluka.
Pada bulan Juli, Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan keputusan hukum bersejarah yang menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun atas tanah Palestina adalah tindakan ilegal dan menuntut evakuasi seluruh penduduk Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply