Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

KTNA: Pelibatan petani muda perlu diperkuat lewat bimbingan teknis

Jakarta (ANTARA) – Direktur Jenderal Kontak Tani Nelayan Andalan Nasional (KTNA) Yadi Sofyan Noor mengatakan, partisipasi ribuan petani di bidang pertanian perlu diperkuat untuk mempelajari keterampilan guna meningkatkan pengetahuan alat-alat modern dan mendorong kemandirian.

Intinya kita punya harapan kerjasama dengan para pemuda untuk kompetisi pertanian. Hanya saja petani milenial itu butuh Bimtek (bimtek), jadi pengemudi pun butuh pelatihan, apalagi peralatan bertani, kata Yadi saat ditemui. dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

KTNA mengatakan partisipasi petani muda di bidang pertanian merupakan langkah penting untuk mendorong swasembada pangan. Upaya ini didukung oleh pemerintah melalui teknologi, pelatihan dan dukungan terhadap generasi muda.

Ia mengatakan, mendorong generasi muda untuk terjun di dunia pertanian ada baiknya dengan dukungan dana Rp 10 juta. Namun menurut KTNA, dukungan seperti pelatihan peralatan pertanian adalah kunci keberhasilan.

Beliau mengatakan bahwa dalam melibatkan generasi muda di bidang pertanian, perlu adanya pelatihan teknis agar mereka memahami penggunaan alat berat dan teknik bertani yang baik.

Misalnya saja mencari generasi muda dengan bimbingan, bimbingan, menggunakan alat, tentu butuh waktu. Tapi saya kira itu bisa dilakukan, kata Yadi.

Selain itu, menurut Yadi, generasi muda lebih tertarik jika pertanian menguntungkan. Oleh karena itu, layanan pertanian harus ditawarkan untuk memastikan bahwa petani muda memiliki akses terhadap produk-produk dengan hasil tinggi.

“Dan ada dukungan kalau kita bicara petani muda, apakah mereka punya uang? Mereka melihatnya, hal-hal seperti itu. Tapi kalau kita beri pemahaman kepada mereka, saya kira itu akan datang dengan sukarela,” jelasnya.

KTNA menunjukkan kondisi pertanian yang menurun pada tahun 2023-2024. Beras mengalami kekurangan sekitar 760 ribu ton, sedangkan panen turun menjadi 1,2 juta ton beras kering (GKP).

“Situasi saat ini menunjukkan panen kita sedikit berkurang. Kalau kita hitung beras kita tahun ini 760 ribu ton, atau kurang 0,76 juta ton dari target 2 juta ton tahun ini,” ujarnya.

Namun, KTNA optimistis dengan perluasan lahan garapan dan semakin banyak budidaya, maka hasil panen bisa meningkat di tahun-tahun mendatang.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman 50 ribu tahun lalu menargetkan menjadi petani muda yang kemudian mendapat bantuan mesin pertanian (alsintan) yang berfokus pada pertanian modern untuk profitabilitas dan ketahanan pangan di Indonesia.

Ia mengatakan para petani muda telah didukung dan akan didukung peralatan pertanian modern. Setelah itu, mereka bisa menghasilkan pendapatan minimal Rp10 juta per bulan.

Selain itu, ia mengajak para petani, termasuk generasi muda, untuk mengubah pertanian dari tradisional menjadi modern.

Mentan menegaskan telah memutuskan bahwa seluruh proses pertanian bisa dilakukan melalui teknologi dan permesinan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *