Jakarta (ANTARA) – Warga negara Indonesia yang diduga korban tindak pidana perdagangan manusia (TPPO) di kawasan konflik Myawaddy, Myanmar, mengharapkan bantuan dari pemerintah Indonesia agar bisa segera dipulangkan. ayah dari salah satu warga negara Indonesia.
“Anak saya yang saat ini masih ditahan di Myanmar meminta agar segera dipulangkan. Hanya orang Indonesia yang masih berada di kantor. Mereka sangat membutuhkan bantuan mendesak dari pemerintah Indonesia,” kata RD, ayah salah satu korban, saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
RD mengaku baru bisa berkomunikasi kembali dengan putranya setelah empat hari tidak ada kabar. “Hari ini kami hanya bisa berbicara lagi. Selama empat hari terakhir dia tampak putus asa. “Intinya adalah dia sangat mengharapkan bantuan pemerintah segera,” katanya.
Menurut RD, jumlah pekerja di kantor putranya berkurang sehingga pengawasan terhadap putranya dan WNI lainnya ditingkatkan.
Dia menambahkan, putranya dan warga lainnya masih menghadapi hukuman penjara karena tidak memenuhi tujuan kerja.
“Ini masih terjadi dan akhir bulan ini ada rencana penutupan karena tidak memenuhi target kerja,” ujarnya.
Selain itu, lanjut RD, anaknya dan pekerja lainnya hanya diberi makan dua kali sehari, yaitu pukul 9 dan 3 waktu setempat selama 30 menit.
“Waktu makan dibatasi hanya 30 menit. Lima belas menit pertama untuk mengantri makanan dan sisanya untuk makan,” ujarnya mengutip putranya.
RD pun berharap anaknya bisa segera dipulangkan bersama WNI lainnya.
Sebelumnya, R.D. berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) bersama Persatuan Migran Indonesia (SBMI) dalam upaya pemulangan anaknya bersama WNI lainnya yang ditahan di Myanmar.
Pada tanggal 26 November 2024, R.D. dan pengaduan yang diterima akan diproses dalam waktu 14 hari kerja.
Kami didampingi SBMI dan kami berikan bukti kekerasan, lebam, dan luka,” ujarnya.
Sementara itu, dalam perkembangan kasus WNI di Myanmar, Kementerian Luar Negeri RI menyatakan telah memulangkan 21 dari 91 WNI yang diduga korban TP Myawaddy.
Direktur Perlindungan WNI-BHI Kementerian Luar Negeri RI Juda Nugraha mengatakan, 21 WNI tersebut akan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Jumat malam.
Ke-21 WNI tersebut merupakan bagian dari 91 WNI yang tersisa, setelah sebelumnya Kementerian Luar Negeri RI berhasil memulangkan 44 WNI terduga korban terorisme dari Myawaddy, Myanmar pada 22 November 2024.
Menurut Yuda, berbagai upaya telah dilakukan Kementerian Luar Negeri Indonesia untuk membantu kepulangan mereka, termasuk melaporkan keberadaan 91 WNI tersebut kepada pemerintah Myanmar.
Leave a Reply