Jakarta (Antara) – Nilai tukar rupiah ditutup menguat terhadap dolar AS pada Selasa, sehingga membebani ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga acuan AS.
Naik 12 poin atau 0,08 persen menjadi Rp 15.857 per dolar pada penutupan perdagangan Selasa.
“Dolar AS bisa melemah karena ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga acuan AS,” kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Pada bulan Desember 2024, terdapat kemungkinan sebesar 68 persen bahwa Federal Reserve AS atau The Fed akan memangkas suku bunga, dibandingkan dengan kemungkinan The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya, menurut penelitian CME.
Lebih lanjut, Ariston mengatakan rencana Donald Trump terpilih menjadi presiden pada pemilu 2024 akan membutuhkan anggaran yang lebih besar untuk menumbuhkan perekonomian AS sehingga bisa memperbesar defisit dan melemahkannya. perekonomian Amerika.
Namun di sisi lain, pelaku pasar masih melihat potensi penguatan dolar AS ke depan akibat potensi kebijakan perang tarif Trump. Hal ini mungkin mencegah dolar AS menguat banyak hari ini.
Sementara itu, nilai tukar Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar (JISDOR) menguat menjadi Rp 15.848 per dolar pada Selasa.
Leave a Reply