ISTANBUL (ANTARA) – Parlemen Jepang akan kembali melakukan pemungutan suara pada Senin (11/11) untuk memilih perdana menteri baru setelah dua kandidat utama dari partai berkuasa PLD dan CDP gagal mendapatkan dukungan minimal dari 233 anggota parlemen.
Untuk pertama kalinya dalam tiga dekade, Jepang merayakan terpilihnya kembali perdana menteri.
Shigeru Ishiba dari LDP (Partai Demokrat Liberal) diperkirakan akan mempertahankan jabatannya. Dia menghadapi Yoshihiko Noda dari CDPJ (Partai Demokrat Konstitusional Jepang), yang memiliki 148 suara parlemen.
Kabinet Ishiba mengundurkan diri secara massal pada hari Senin untuk membuka jalan bagi sesi parlemen khusus (diet) selama empat hari untuk memilih perdana menteri baru.
Pemungutan suara baru untuk memilih kepala eksekutif terjadi setelah Jepang mengadakan pemilu sela pada tanggal 27 Oktober, yang mengakibatkan ditangguhkannya parlemen. Tidak ada partai yang memiliki mayoritas di parlemen yang beranggotakan 465 orang.
LDP dan mitranya Komeito kehilangan mayoritas di parlemen, sementara oposisi CDPJ memperoleh perolehan signifikan, meski tidak cukup untuk membentuk pemerintahan.
Ishiba terpilih sebagai perdana menteri Jepang ke-102 pada awal Oktober setelah memenangkan pemilihan kepemimpinan LDP pada bulan September.
Ishiba kini mencari dukungan dari Partai Rakyat Demokratik, yang telah meningkatkan keanggotaannya menjadi 21 di majelis rendah parlemen bikameral Jepang.
Seorang kandidat membutuhkan dukungan 233 anggota parlemen untuk memenangkan jabatan perdana menteri.
LDP dan Komeito masih terpaut 18 kursi dari mayoritas sederhana yaitu 233 kursi dan belum mencapai ambang batas tersebut, bahkan dengan dukungan enam anggota independen.
Dukungan dari partai-partai oposisi kecil berarti koalisi LDP-Komeito harus menyerahkan banyak posisi di dalam dan di luar parlemen kepada anggota parlemen dari luar kedua partai tersebut.
Belum diketahui siapa yang akan mendukung partai Ishin yang memiliki 38 wakil.
Bahkan jika Ishiba menang, ia diperkirakan akan memimpin pemerintahan minoritas dengan dukungan partai-partai oposisi kecil.
LDP telah memerintah Jepang hampir setiap saat sejak didirikan pada tahun 1955.
Partai ini mengalami kemunduran pertama kali pada awal tahun 1990an dan kemudian pada tahun 2009, ketika partai tersebut keluar dari pemerintahan selama tiga tahun.
Sumber: Anatolia
Pemilu Jepang: Koalisi Penguasa Gagal Mencapai Ambang Batas Mayoritas di DPR
Leave a Reply