Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Filipina sebut RI tak minta imbalan terkait pemulangan Veloso

JAKARTA (Antara) – Kementerian Luar Negeri Filipina (DFA) menyatakan Republik Indonesia belum mengajukan permintaan apa pun terkait pemulangan Mary Jane Veloso, namun Filipina pasti akan mengingat isyarat tersebut.

Wakil Sekretaris DFA Eduardo de Vega mengatakan dalam konferensi pers di Istana, Jumat, seperti dikutip PNA, Filipina dan Indonesia sedang mengerjakan rincian kesepakatan transfer Veloso.

“Mereka tidak menginginkan pertukaran tahanan, tidak ada apa pun. Mereka selalu baik kepada kami, baru-baru ini mereka membantu kami dalam kasus Alice Guo,” kata De Vega.

De Vega mengatakan kembalinya Veloso ke Tanah Air merupakan bukti semakin kuatnya hubungan kedua negara tetangga di Asia Tenggara tersebut.

“Jadi ini pertanda baik dari apa yang bisa kita harapkan dari presiden baru Indonesia, Presiden Prabowo (Subianto) dan persahabatannya dengan Presiden (Ferdinand) Bongbong Marcos (Jr).

“Mereka tidak meminta apa-apa. Tapi tentu saja kalau diizinkan, ke depan Filipina pasti akan mengingat sikap Indonesia ini untuk kababian (hubungan dekat) kita,” imbuhnya.

Marcos dan Prabowo telah bertemu dua kali tahun ini, pertama ketika presiden terpilih Indonesia yang baru mengunjungi Manila dan kemudian ketika Marcos terbang ke Indonesia untuk menghadiri pelantikan presiden baru Indonesia.

Veloso dipenjara pada tahun 2010 dan 2,6 kg heroin ditemukan di kopernya pada tahun itu.

Dia keluar pada menit-menit terakhir pada bulan April 2015 ketika Manila memberi tahu rekan-rekannya di Jakarta bahwa perekrutnya telah menyerah.

Selama lebih dari satu dekade, pemerintah Filipina telah melakukan upaya luar biasa untuk mengajukan banding atas kasusnya.

Sumber: PNA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *