Jakarta (ANTARA) – peron
Namun, hal ini sering kali menyebabkan pengguna bingung dan salah mengira akun tersebut sebagai akun nyata, termasuk milik reporter berita.
Dikutip dari TechCrunch, Sabtu, menurut beberapa insinyur aplikasi rekayasa balik, platform tersebut sedang mengembangkan label baru untuk akun parodi atau komentar penggemar agar lebih mudah diidentifikasi sebagai akun parodi.
Jika tag ini diaktifkan dan digunakan oleh akun parodi, pengguna akan melihat tag “Akun Parodi” di bawah nama pengguna mereka di halaman profil dan juga di postingan mereka.
Hal ini diharapkan dapat mengurangi kemungkinan pengguna salah mengira unggahan dari akun parodi dengan unggahan dari akun sungguhan.
Namun, tantangan terbesar bagi platform ini adalah memastikan bahwa akun parodi benar-benar menggunakan label di profil mereka.
Saat ini
“Kami hanya mengizinkan akun parodi, komentar, dan penggemar (PCF) yang sesuai di X jika tujuannya adalah untuk berdiskusi, mengejek, atau berbagi informasi,” demikian isi kebijakan tersebut.
Saat tag baru ini ditayangkan, X juga harus menerapkan kebijakan tentang bagaimana akun satir harus menggunakan tag tersebut. Jika sebagian besar akun parodi tidak mengadopsi label ini, pengguna masih akan kebingungan.
Menariknya, X sebenarnya memiliki label untuk akun bot otomatis yang menggunakan API platform untuk mengirim pembaruan secara otomatis. Namun, tidak semua akun bot mengikuti aturan ini dan menampilkan label tersebut.
Ada banyak laporan tentang pelaku kejahatan yang menggunakan berbagai teknik otomatisasi untuk memengaruhi berita terkait pemilu dengan menggunakan akun bot.
Leave a Reply