Jakarta (Antara) – Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) Abdullah Salem Al Dhaheri menyoroti tujuh nota kerja sama antara Indonesia dan negaranya usai kunjungan Presiden Indonesia Prabowo Subianto pada 23 November 2024.
“Dalam kunjungan tersebut, kami menandatangani tujuh MoU dan tiga MoU komersial. Kami ingin menandatangani lima MoU komersial. Namun karena durasi kunjungan yang terbatas, ada beberapa kendala yang belum bisa kami selesaikan,” ujarnya. Dubes Al Dhaheri saat media briefing di kediamannya di Jakarta, Kamis.
Ketujuh MoU yang disebutkannya antara lain MoU kerja sama di bidang kesehatan, pariwisata, kebudayaan, industri dan teknologi maju, energi dan sumber daya mineral, pertambangan dan pembangunan.
Terkait bidang kesehatan, Al Dhaheri mengatakan telah bertemu dengan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin untuk menjajaki kerja sama tersebut dan membahas beberapa hal terkait bidang kesehatan.
Salah satunya adalah rencana pembukaan Rumah Sakit Jantung Indonesia-Emirates (RS Kardiologi Indonesia Emirates) di Solo yang akan dilaksanakan dalam beberapa bulan mendatang, sekitar Januari atau Februari 2025.
Keduanya juga membahas berbagi pengetahuan di bidang fasilitas kesehatan, rumah sakit, farmasi, alat kesehatan, dan manufaktur.
Selain itu, Dubes Al Dhaheri juga bertemu dengan Menteri Pariwisata untuk membahas beberapa bidang kerja sama. Perwakilan Emirates Airlines dan Etihad Airlines juga menghadiri pertemuan tersebut, dimana mereka membahas upaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang datang dari PEA.
Kedua pihak membahas upaya peningkatan promosi pariwisata Indonesia dan PEA serta peningkatan jumlah wisatawan asal Eropa, Afrika, dan Amerika.
“Kita mungkin akan melihat beberapa MoU antara kedua maskapai, Emirates dan Etihad, serta Garuda dan Kementerian Pariwisata,” ujarnya.
Al Dhaheri bertemu dengan Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hassan untuk membahas kerja sama di bidang infrastruktur, transportasi, program pangan, pertanian, yang akan memberikan nilai tambah bagi Indonesia dan masyarakat Indonesia, ujarnya.
Selain itu, pertemuan ini akan mendorong kunjungan dari organisasi-organisasi yang ditunjuk UEA yang terlibat dalam program pangan dan pertanian.
“Mereka akan datang berkunjung ke Indonesia untuk berbagi pengalaman dan ilmu. Mereka pasti akan berinvestasi di Indonesia untuk mendukung kebijakan program pangan yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, Al Dhaheri mengatakan, dalam pertemuan Presiden Prabowo dengan Ketua PEA Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, kedua pemimpin membahas kebijakan terkait perumahan, hilir, dan pertambangan.
“Kami sampaikan ekonomi berbasis industri akan selalu menjadi strategi yang baik bagi Indonesia karena Indonesia dikaruniai banyak sumber daya alam, nikel, bauksit, dan sumber daya mineral lainnya,” ujarnya.
Oleh karena itu, saya yakin hilirisasi akan selalu memberikan nilai bagi masyarakat Indonesia dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia, ujarnya.
Leave a Reply