Washington (ANTARA) – Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Selasa mengatakan bahwa gencatan senjata 60 hari antara Israel dan Hizbullah di Lebanon dimaksudkan untuk bersifat “permanen”. jam 04.00. waktu setempat.
Dalam pidatonya di Rose Garden di Gedung Putih, Biden berkata, “Berdasarkan perjanjian hari ini, pertempuran di perbatasan antara Lebanon dan Israel akan berhenti besok pukul 04:00 waktu setempat.
“Perjanjian ini bertujuan untuk menghentikan permusuhan sepenuhnya. Tidak ada sisa-sisa Hizbullah atau organisasi lain,” katanya.
“Selama 60 hari ke depan, Israel secara bertahap akan menarik sisa pasukannya dan warga sipil di kedua belah pihak akan segera dapat kembali dengan aman ke komunitas mereka dan mulai membangun kembali rumah mereka,” kata Biden.
Biden mengatakan Israel akan “mengakui hak untuk membela diri” jika “Hizbullah atau siapa pun” melanggar kesepakatan yang baru diumumkan, pada hari yang sama ketika kabinet Israel menyetujuinya.
Dalam pernyataan bersama Amerika Serikat dan Prancis yang mengumumkan perjanjian gencatan senjata, kedua negara mengatakan, “Pengumuman ini akan menciptakan kondisi untuk pemulihan perdamaian jangka panjang dan memungkinkan penduduk kedua negara untuk kembali dengan selamat ke rumah mereka di kedua negara.” sisi.” perbatasan.” biru.”
Garis Biru merupakan garis demarkasi yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 7 Juni 2000 untuk memisahkan tentara Israel dengan tentara Lebanon.
“Perjanjian ini mendukung kedaulatan Lebanon dan dengan demikian mewakili awal baru bagi Lebanon,” kata Biden dalam sebuah pernyataan. Dia mengatakan tidak akan ada penempatan militer AS di Lebanon selatan.
Biden juga menyinggung situasi di Gaza di akhir pidatonya. “Sama seperti rakyat Lebanon yang mempunyai hak atas masa depan yang aman dan sejahtera, demikian pula rakyat Gaza mempunyai hak untuk mengakhiri perjuangan dan pengungsian mereka,” katanya.
Biden mengatakan perjanjian gencatan senjata Israel dengan Hizbullah “membawa kita lebih dekat untuk mencapai agenda positif” yang ia wujudkan di kawasan Timur Tengah selama masa kepresidenannya.
Agenda ini sejalan dengan aspirasi sah rakyat Palestina untuk mendirikan negaranya sendiri, melindungi Israel dari ancaman terorisme, dan menormalisasi sepenuhnya hubungan Saudi-Israel.
“Saya yakin agenda ini masih bisa dicapai, dan saya akan bekerja keras untuk memajukan visi kawasan yang bersatu, aman, dan sejahtera sepanjang sisa hidup saya,” kata Biden.
Beberapa jam sebelum pemerintah Tel Aviv menyetujui gencatan senjata, militer Israel meningkatkan serangannya di Beirut, menewaskan sedikitnya 25 orang pada hari Selasa, menurut perkiraan CNN, berdasarkan data kementerian kesehatan.
Leave a Reply