MOSKOW (ANTARA) – Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Oleksandr Shirushkyi mengeluhkan memburuknya situasi di medan perang dalam percakapan telepon dengan Jenderal Christopher Kavoly, Panglima Tertinggi Pasukan Gabungan NATO Eropa pada Sabtu, 11 September.
“Saya kembali melakukan percakapan telepon dengan Jenderal Christopher Cavoli, Komandan Pasukan AS di Eropa. Di awal pertemuan, saya memberi tahu rekan-rekan Amerika saya bahwa situasi di garis depan sulit dan mungkin akan bertambah buruk. kata Silschiky, tulisnya di Facebook.
The New York Times sebelumnya melaporkan bahwa Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Kavoli bertemu dengan rekan-rekan mereka dari Ukraina baru-baru ini dan membahas rencana militer musim dingin serta jumlah senjata dan amunisi yang dapat dikirim AS ke Kiev dalam lima bulan ke depan. Kami membahas jenis-jenisnya.
Rusia percaya bahwa pengiriman senjata ke Ukraina akan menghambat solusi dan melibatkan negara-negara NATO secara langsung dalam konflik tersebut.
The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan hal ini pada Kamis dini hari (7/11).
Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, surat kabar tersebut melaporkan bahwa inisiatif tersebut juga mencakup pembentukan zona demiliterisasi sepanjang sekitar 1.300 kilometer, namun belum jelas siapa yang akan mengawasi zona tersebut.
Laporan tersebut menambahkan bahwa tidak ada militer AS atau organisasi internasional yang didanai AS seperti PBB yang akan terlibat dalam “pasukan penjaga perdamaian” yang melindungi wilayah tersebut.
Penasihat Trump juga mengatakan Eropa harus menjaga perdamaian di Ukraina, menurut WSJ. Namun, para pemimpin AS tidak menerima satu pun dari rencana tersebut.
Sumber: Sputnik-OANA
Leave a Reply