Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kementan dukung keberlanjutan usaha sapi perah di Boyolali

Jakarta (Antara) – Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditgen PKH) Kementerian Pertanian (Kemendon) mendukung keberlangsungan usaha sapi perah UT Pramono di Kabupaten Bojolali, terus berupaya demi kelangsungan hidup 1.300 ekor sapi perah di wilayah tersebut. peternakan sapi perah. Petani.

“Kami terus memantau perkembangannya.” Tim Direktorat Jenderal PKH akan terus berkoordinasi dengan lembaga terkait. “Di sana ada sekitar 1.300 peternak sapi perah,” kata Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Agung Sukanda dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Udi Bramono, seorang pedagang susu di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Bojolali, Jawa Tengah, menunjukkan perjuangan luar biasa dalam menghadapi tantangan berat dalam mempertahankan usahanya.

Agung mengatakan, pihaknya dan Pemda Kabupaten Bojolali mendukung komitmen UT Bramono untuk terus berupaya demi keberlangsungan hidup 1.300 petani yang menjadi mitra dan pendampingnya.

Ia mengatakan, UT Bramono saat ini memiliki 20 ribu liter susu segar per hari yang dipasok oleh peternak dari tujuh kecamatan di Pojolala dan satu kecamatan di Klatan.

Ketua Kolektor, lanjut Agung, UD Pramono merupakan sumber utama para peternak rakyat yang menjual susunya dengan harga yang menguntungkan dan menjamin terpenuhinya permintaan susu segar di Solo Raya dan sekitarnya.

Namun meski berkontribusi besar, UD Pramono kini menghadapi permasalahan terkait beban pajak yang belum terbayar. Akibat permasalahan tersebut, rekening perusahaan tersebut dibekukan pada 4 Oktober 2024 sehingga terpaksa menjual enam ekor sapi perah.

Agung menegaskan, situasi tersebut mendapat perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk Direktorat Jenderal PKH dan Badan Pengawas Pajak (Komvasjak) Kementerian Pertanian yang terafiliasi langsung dengan Pemda Bojolali untuk bertemu dengan UD Pramon pada 6 November. . , keberlanjutan bisnis 2024 untuk mencari solusi terbaik.

“Kami fokus karena produksi susu di sana akan menggerakkan perekonomian pedesaan. Dan produksi susu akan mendukung program pangan bergizi,” kata Agung.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bojolali Lucia Diah Suciati menyatakan keyakinannya UD Pramono mampu melanjutkan kiprahnya.

“Usaha UT Bramono menyangkut hajat hidup 1.300 petani.” Produsen susu terbesar di Jawa Tengah adalah Bojolali. “Kami akan terus berusaha agar bisnis ini tetap berjalan,” kata Lucia.

UT Bramono tidak hanya melakukan pengadaan susu dari peternak dengan harga bersaing, namun juga memberikan bantuan nutrisi, pinjaman tanpa bunga dan sembako kepada peternak mitra.

Susu Boiolali, partner utama UD Bramono, mendukung pengolahan susu segar menjadi produk susu pasteurisasi untuk Program Nutrisi Tambahan (PMT) di Magelong.

Meski persoalan pajak belum terselesaikan, Bramono tetap mendapat pasokan susu dari peternak. Namun, dia mengatakan keberlangsungan bisnis ini bergantung pada penyelesaian permasalahan perpajakan.

Ditjen PKH akan mendukung UD Pramono dalam mempertahankan usahanya dengan terus memantau perkembangan acara yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Hewan Pojolali.

Ketua Gomvasyak Amian Sunariadi mengatakan pihaknya akan melakukan penelusuran mendalam untuk memberikan rekomendasi kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Pemerintah daerah di bawah pemerintahan Bupati Bojolali M Said Hidayam aktif memfasilitasi dialog antara UT Pramono dan DJB untuk mencari solusi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *