Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

HUT ke-48 TTM – Indonesia hadapi realitas petani yang semakin menua

Bogor, (ANTARA) – Wakil Direktur Program Distribusi Pangan Departemen Perencanaan Pangan Mochamad Saleh Nugrahadi mengatakan Indonesia menghadapi peningkatan penuaan petani yang menjadi tantangan dalam upaya mencapai ketahanan pangan.

Mochamad juga memaparkan beberapa tantangan lain yang dihadapi Indonesia saat berbicara di hadapan kalangan pemerintah, akademisi, petani serta mitra Taiwan dan Indonesia yang menghadiri peringatan 48 tahun Taiwan Technical Mission (TTM) di Jakarta, Senin.

Selain banyaknya petani yang menua, Indonesia dihadapkan pada pertumbuhan populasi yang menuntut lebih banyak pangan, inflasi, kehilangan pangan dan limbah pangan, serta kesulitan bagi petani dan nelayan.

Indonesia masih menghadapi masalah impor beras dan perubahan lahan. Oleh karena itu, dalam berbagai tantangan tersebut, kerja sama dengan Biro Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) melalui TTM yang telah beroperasi selama hampir lima dekade harus terus dilanjutkan, ujarnya.

Mochamad juga menekankan pentingnya kerja sama kedua pihak dalam mengkaji food loss dan food waste karena negara masih menghadapi kedua permasalahan tersebut.

Selain tantangan upaya ketahanan pangan nasional, ia mengatakan krisis pangan merupakan permasalahan global yang ditandai antara lain dengan tantangan berat akibat dampak perubahan iklim, dan perang antara Rusia dan Ukraina, misalnya , harga pupuk. dan rantai global.

Faktanya, lebih dari 500 juta petani di seluruh dunia merasakan dampak perubahan iklim, termasuk Indonesia, tambahnya.

Terkait kerja sama kedua belah pihak melalui TTM, perwakilan TETO di Jakarta John Chen membenarkan bahwa tujuan TTM tidak hanya untuk transfer teknologi tetapi juga sebagai tanda persahabatan yang mendalam dan bukti kesejahteraan antara kedua kelompok ini.

Presiden TTM Kao Hsiang-tai mengatakan kelompoknya telah membantu petani Indonesia meningkatkan produktivitas dan daya saing pasar dengan memperkenalkan teknologi dan metode koperasi yang sesuai dengan kebutuhan lokal.

“Selama 48 tahun, kami telah membangun hubungan yang kuat dengan sektor pertanian Indonesia dan petani lokal. Ini merupakan landasan terpenting untuk mendorong pembangunan pertanian berkelanjutan,” ujarnya.

Pemaparan pemanfaatan alat “smart farming” dan keberhasilan proyek peningkatan beras berkualitas tinggi dari Universitas Hasanuddin dihadiri oleh beberapa petani muda.

Acara ini juga menampilkan pertemuan para petani muda yang berbagi cerita tentang pengalaman mereka mengikuti pelatihan di Taiwan dan menjadi mitra TTM, serta presentasi keberhasilan proyek percontohan produksi dan pemasaran bawang putih dan bawang merah di Sumatera Utara, serta proyek untuk memperluas produksi dan pemasaran sayuran dan buah-buahan di Wilayah Karawang, Jawa Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *