Jakarta (ANTARA) – Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengatakan Kementerian Ekonomi Kreatif berkomitmen untuk menghidupkan kembali perfilman nasional dengan mendengarkan aspirasi para pelaku industri film dan kerja sama antar kementerian.
“Tentu kita akan bersinergi, kita juga akan mendengarkan masukan bagaimana kita bisa bersama-sama menghidupkan kembali perfilman nasional kita,” kata Menteri Ekonomi Kreatif Riefky saat ditemui media di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Dikatakannya, salah satu poin dibentuknya Kementerian Ekonomi Kreatif adalah untuk meningkatkan ekonomi kreatif, salah satunya industri film, untuk meningkatkan ekosistem industri film nasional. Ekosistem ini mencakup pembinaan sineas Indonesia agar tidak hanya berprestasi tetapi juga meningkatkan kualitas hidup profesi perfilman.
Baca Juga: Kementerian Ekonomi Kreatif: Perempuan Pulau Rote Peluang Emas bagi Sinema Indonesia Baca Juga: Menbudpar: FFI adalah Ajang Kemajuan Sinema Indonesia “Jadi profesi sinema sangat diapresiasi.” itulah yang juga disampaikan Asta Cita tentang betapa pentingnya kita mengembangkan industri dan ekonomi kreatif,” ujarnya.
Riefky juga mengatakan saat ini sedang menyusun struktur organisasi sebagai kementerian baru dan mendengarkan setiap aspirasi para pelaku industri kreatif dalam penyusunan program pemerintahan baru.
Salah satu penekanannya adalah mengangkat industri perfilman nasional agar lebih berkualitas dan mensejahterakan para pelakunya sendiri.
Salah satu langkah Kementerian Ekonomi Kreatif untuk mendukung ekosistem perfilman Indonesia adalah dengan mendukung film karya anak bangsa, Perempuan Pulau Rote, sebagai wakil Indonesia pada kategori Film Masa Depan Internasional Terbaik di ajang tersebut. Academy Awards 2025 atau di Akademi. Penghargaan Akademi ke-97.
Sementara itu, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar mengatakan, film ini hendaknya tidak hanya dibuat di Indonesia, tapi juga di seluruh Asia Tenggara.
“Yang mendesak adalah bagaimana kita bisa menghidupkan kembali hal ini tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Asia Tenggara, karena ini pada dasarnya adalah seruan aksi untuk Indonesia Bersatu, agar kita semua bisa bergerak bersama,” kata Irene. Baca Juga: Pemerintah Sebut Sulih Suara dan Terjemahan Berpeluang Berkembang Baca Juga: Menbudpar Coba Mempopulerkan “Wanita Pulau Rote” Usai Oscar 2025
Leave a Reply