Kupang (ANTARA) – Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Wilayah Nusa Tenggara Timur (UIW) melaporkan laju elektrifikasi di provinsi tersebut meningkat sebesar 34 persen dalam tujuh tahun.
“Pada September 2024, NTT hanya memiliki rasio elektrifikasi sebesar empat persen,” kata Direktur Utama PT PLN UIW Nusa Tenggara Timur F Eko Sulistyono di Kupang, Minggu malam.
Hal itu disampaikannya saat perayaan Hari Listrik Nasional ke-79 yang digelar di Kota Kupang dan dihadiri beberapa pejabat Kota Kupang dan Pemprov NTT.
Pada kesempatan kali ini PLN NTT meluncurkan PLN Mobile yang dapat melayani masyarakat Kota Kupang.
Pada 2017, tingkat elektrifikasi NTT sebesar 59,85 persen, ujarnya. Kini pada tahun 2024 sudah mencapai 96,07 persen.
Hal ini, kata dia, menunjukkan terjadi perubahan besar dalam bidang ketenagalistrikan di NTT, dimana ketersediaan listrik akan meningkatkan perekonomian provinsi kepulauan tersebut.
Tentu saja angka-angka tersebut menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi di NTT, tambahnya.
Ia menambahkan, peningkatan laju elektrifikasi ini bukan hanya berkat kerja PLN, tapi juga berkat kerja sama dan kolaborasi pemerintah daerah.
Ia juga mengatakan kerja sama akan terus berlanjut karena rasio elektrifikasi NTT hanya tersisa empat persen.
“Sisanya yang empat persen saya harapkan dalam waktu dekat selesai sehingga NTT sudah 100 persen,” ujarnya.
Asisten Daerah Sekretariat Daerah NTT II Stefanus F. Hala mengatakan, Pemprov NTT menyambut baik apa yang dilakukan PLN dalam beberapa tahun terakhir dalam memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya di barangay.
“Saya berharap kerja sama ini terus berlanjut agar masyarakat pedesaan yang belum memiliki listrik bisa segera mendapatkan listrik,” imbuhnya.
Diakuinya, keberadaan listrik berdampak pada perekonomian masyarakat seperti UMKM, pertanian, dan sektor lainnya.
Leave a Reply