Kabupaten Tangerang (ANTARA) – Produsen sepeda motor listrik Yifang Group meminta pemerintah mengumumkan secara resmi subsidi pembelian sepeda motor listrik sebesar Rp7 juta per unit telah tiba
Hal ini harus dilakukan pemerintah agar tidak membingungkan masyarakat saat menggalakkan penjualan sepeda motor listrik di Tanah Air.
“Pemerintahan baru yang dipimpin Pak Prabowo diharapkan mengumumkan secara terbuka bahwa subsidi Rp7 juta telah berakhir. Dengan begitu, masyarakat bisa memilih opsi membeli tanpa subsidi karena subsidi sudah berakhir.” kata CEO Yifang Group Eddy Chan dalam keterangan tertulis yang diterima di Tangerang, Rabu.
Produsen sepeda motor listrik Yifang Group yang berlokasi di Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten mengungkapkan, habisnya kuota subsidi sepeda motor listrik diketahui dalam sistem informasi pembelian sepeda motor listrik roda dua (Sisapira).
“Tetapi pemerintah tidak mengumumkannya secara resmi atau mengumumkannya kepada publik,” ujarnya.
Menurut Eddy, untuk sepeda motor listrik dengan harga tertentu, subsidi memang berdampak pada kepentingan masyarakat. Misalnya saja sepeda motor listrik hingga ojek yang mendapat subsidi. Tapi tanpa subsidi, mereka tidak mau membeli.
Tapi, lanjutnya, berbeda dengan sepeda motor listrik untuk kelas menengah ke atas, harga tidak mempengaruhi pembelian.
“Kalau masyarakat menengah ke atas kalau suka motornya pasti beli. Tidak peduli ada subsidi atau tidak,” jelasnya.
Tahun ini kuota sepeda motor listrik dipatok 60 ribu unit. Kuota ini habis pada bulan Oktober 2024.
“Semula pada tahun 2024 pemerintah menargetkan subsidi listrik sebesar Rp7 juta untuk 600 ribu unit. Namun jumlah tersebut dikurangi menjadi 60 ribu unit,” ujarnya.
Eddy menambahkan, banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa subsidi sepeda motor listrik telah berakhir. Artinya mereka tidak mengambil alternatif dengan membeli tanpa subsidi.
“Ini salah satu penyebab penjualan sepeda motor listrik stagnan. Harusnya diumumkan secara luas bahwa subsidi sudah berakhir,” ujarnya.
Leave a Reply