Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Merawat asa dari hamparan “padi bahari”

Jakarta (Antra) – Sore itu, sinar matahari menyinari langit di Pantai Bundo, Kabupaten Japara, Jawa Tengah. Tiga orang nelayan menaiki perahu kecil, menerjang ombak laut untuk mencari nafkah, di kawasan yang ditanami rumput laut di tepi pantai.

Gemuruh perahu memecah kesunyian. Gelombang kecil bergulung dan mengirimkan semprotan air ke udara. Tak ada keluhan di wajah mereka, hanya semangat yang terpancar. Kehidupan mereka bergantung pada laut yang belum pernah dijinakkan sepenuhnya.

Perjalanan sekitar 300 meter menuju kawasan budidaya rumput laut sudah menjadi rutinitas. Perahu sepanjang 6 meter ini terlihat sederhana, namun menjadi andalan mereka dalam menghadapi segala tantangan alam, termasuk angin kencang dan ombak yang tidak bersahabat.

Setelah puluhan menit berlayar di laut, akhirnya perahu mendekati peternakan rumput laut. Dengan gerakan yang cepat dan terlatih salah satu nelayan menarik tali pancing dan mengumpulkan hasil kerja kerasnya, terlihat ganggang hijau segar memenuhi tali pancing yang panjang.

Bagi mereka, alga bukan sekadar tumbuhan. Ini adalah “nasi laut” yang menopang kehidupan. Setiap barang yang mereka bawa pulang merupakan hasil kerja keras mereka, memberikan penghasilan untuk kebutuhan keluarga.

Pertumbuhan ganggang yang berlimpah ini merupakan pilar harapan. Meski tidak mewah, tanaman ini menjamin anak-anaknya tetap bisa bersekolah, dan dapur tetap dikukus setiap hari.

Di tengah lautan, mereka menggantungkan harapannya pada hamparan ganggang hijau untuk menafkahi keluarga kecil tercinta.

Nanang Cahiohadi (tengah), pembudidaya rumput laut dari Jaia Samudra Group, di Pantai Bondo, Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Jepara, Jawa Tengah, menjelaskan proses budidaya rumput laut untuk PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bhumi Jati Power (BJP ) ) di Jafra, Rabu (23 Oktober 2024). ANTARA/Harianto

Mulai tahun 2022

Budidaya rumput laut di Pantai Bundo, Jafra, dimulai pada tahun 2022. Sejak saat itu, kegiatan tersebut perlahan menjadi penggerak perekonomian masyarakat pesisir di desa ini.

Sebanyak 20 orang penggarap tergabung dalam Jaia Samudra Group. Bersama-sama mereka mengeksploitasi kekayaan laut untuk menciptakan peluang ekonomi.

Bos Grup Bambang Sutrio mengatakan, kesuksesan grupnya tak lepas dari dukungan PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui unit bisnisnya PT Bhumi Jati Power (BJP). Bantuan berupa perahu motor memudahkan perjalanan menuju tempat perawatan dan meningkatkan efisiensi kerja mereka.

Rumput laut sangat bagus karena siklusnya yang pendek. Hanya membutuhkan waktu 45 hari dari penanaman hingga panen. Waktu yang relatif singkat ini menyebabkan budidaya alga mendapatkan perhatian masyarakat sebagai bisnis yang fleksibel dan menguntungkan.

Hasil panennya sangat mengesankan. Dari jumlah awal yang ditanam, produktivitasnya bisa meningkat hingga 10 kali lipat. Dalam sekali panen, petani mampu menghasilkan hingga 2 ton rumput laut, suatu pencapaian yang luar biasa bagi pengusaha lokal.

Selain itu, pekerjaan ini tidak menyita seluruh waktu dan tenaga Anda. Banyak anggota kelompok yang terus melakukan pekerjaan lain sambil mengelola pertanian. Kemudahan ini menjadikan rumput laut sebagai pilihan bisnis yang nyaman bagi masyarakat pesisir.

Budidaya rumput laut di Pantai Bundo tidak hanya menjadi sumber pendapatan. Melalui upaya ini, harapan masa depan yang lebih baik terus tumbuh di atas ombak dan hamparan “padi laut” mereka.

Penyerahan bantuan motor perahu oleh PT United Tractors Tbk (UNTR), melalui unit usahanya PT Bhumi Jati Power (BJP) Jaia Samudra Group di Pantai Bondo, Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Jepara, Jawa Tengah, didukung oleh, b c’ Pera, Rabu (23 Oktober 2024). ANTARA/Harianto dengan bantuan UNTR

BJP memberikan bantuan empat unit perahu motor kepada petani rumput laut di Desa Bundu, Japara.

Direktur perusahaan Boi Gemino Kalauserang mengatakan bantuan tersebut bertujuan untuk mengatasi kendala infrastruktur yang merugikan produktivitas petani rumput laut di wilayah tersebut.

Sebelumnya, kelompok tani hanya memiliki dua buah motor tempel untuk enam perahu yang mereka miliki, sehingga proses budidaya alga kurang maksimal.

Dengan penambahan mesin ini, perusahaan berharap kelompok penggarap mampu meningkatkan volume produksi dan memaksimalkan hasil panen.

Selain sarana perahu, perusahaan juga berkomitmen dalam pengembangan UMKM melalui pendampingan, termasuk pemanfaatan potensi lokal seperti budidaya rumput laut yang memberikan manfaat ekonomi langsung kepada masyarakat.

Saat ini, UNTR Group membina lebih dari 2.000 UMKM di seluruh Indonesia, membantu usaha kecil berkembang pesat dengan alat pendukung dan pendampingan berkelanjutan, termasuk yang ada di Desa Bundu, Japara.

Petani rumput laut tergabung dalam Kelompok Jaia Samudra di Pantai Bondo, Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Jepara, Jawa Tengah, Rabu (23/10/2024). ANTARA/Harianto

Bantuan PKC

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (MMF) Japara aktif membantu pengembangan budidaya rumput laut di pesisir Bundo.

Kepala BBPBAP Supito mengatakan, pelatihan Standar Operasional Prosedur (SOP) diberikan untuk meningkatkan efisiensi. Inovasi seperti benih kultur jaringan unggul juga diperkenalkan untuk hasil panen yang maksimal.

Selain dukungan teknis, BBPBAP memperkuat kelembagaan kelompok penggarap agar mandiri dan mampu menjalankan usaha secara berkelanjutan sehingga menciptakan ekosistem usaha yang lebih kuat di pesisir.

Sinergi BBPBAP dan BJP melahirkan rencana aksi yang terpadu. BJP berperan dalam pembiayaan dan studi kelayakan, sedangkan BBPBAP fokus pada bantuan teknis budidaya.

Pantai Bundo kini menjadi satu-satunya kawasan budidaya rumput laut di Geoffrey di luar Karimuniyawa. Produksi dalam lima musim tanam mencapai 6.543 kilogram kering dengan nilai ekonomi 98,14 juta euro.

Potensi daerah ini menarik perhatian banyak pihak. Dengan bibit unggul dan teknik modern, produktivitas rumput laut terus meningkat sehingga membuka peluang besar bagi pengembangan industri hilir.

Tidak hanya produksinya, pengolahan rumput laut pun ikut berkembang. UMKM pesisir memberdayakan perempuan setempat untuk menciptakan produk olahan seperti jeli, stik keju, dan kopi rumput laut.

Kolaborasi antara BBPBAP, BJP dan masyarakat menjadikan Pantai Bondo sebagai model budidaya rumput laut yang sukses meningkatkan perekonomian masyarakat.

Anggota Grup Jaia Samudra di Pantai Bondo, Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Jepara, Jawa Tengah, memajang produk olahan rumput laut sebagai bahan bakunya. ANTARA/Harianto

Mengolah berbagai produk

Masyarakat pesisir Desa Bondo mengolah rumput laut menjadi produk bernilai tinggi. Hasil sederhana kini telah berubah menjadi berbagai inovasi makanan ringan seperti cookies, pangsit renyah, stik keju asin bahkan inovasi kopi rumput laut.

Produk-produk tersebut tidak hanya menawarkan cita rasa yang berbeda, namun juga mewakili rumput laut sebagai bahan kuliner modern.

Hasil olahannya dijual di Gerai Bhumik, sebuah sentra UMKM di Pantai Bondo. Wisatawan bisa menemukan produk lokal berkualitas dengan harga terjangkau, mulai dari Rp15.000 hingga Rp100.000 per item.

Upaya ini didukung oleh pemerintah dan BJP. Mereka mengembangkan masyarakat pesisir untuk meningkatkan nilai tambah hasil laut sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.

Para perempuan di desa tersebut, sebagian besar adalah istri nelayan, saat ini terlibat dalam pengolahan rumput laut. Mereka adalah penggerak utama produksi olahan dan memperkuat peran perempuan dalam perekonomian pesisir setempat. BJP membawa produk olahan Desa Bondo ke mitra di Jepang

Sekretaris Kelompok Budidaya Rumput Laut Jaia Samudra Nanang Cahio Hadi merasa bangga ketika produknya diperkenalkan ke luar negeri melalui mitra BJP.

Hal ini menunjukkan produk mereka mampu bersaing di pasar global sehingga menunjang perekonomian warga Desa Bondo.

Petani rumput laut tergabung dalam kelompok Jaia Samudra di Pantai Bondo, Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Jepara, Jawa Tengah, Rabu (23/10/2024). ANTARA/Harijanto peluang ekonomi baru

Menteri Investasi dan Hilir Rosen Roslani mengatakan, pemerintah akan mengembangkan alga untuk biotor.

Kajian pendahuluan mengenai pemanfaatan alga sebagai bioabsorber telah dimulai dan akan dibahas dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (MMF). Hal ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi yang lebih luas, termasuk bagi para petani di Jafra.

Namun struktur usaha rumput laut saat ini masih lemah. Penguatan sektor ini penting agar hilirisasi rumput laut dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan produk yang unggul dan bermanfaat.

Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan Indonesia sebagai produsen rumput laut tropis terbesar di dunia mempunyai potensi yang besar. Dengan produksi sebesar 9,23 juta ton pada tahun 2022, rumput laut siap mendukung hilirisasi dan memenuhi kebutuhan industri global.

Selain bioaurture, rumput laut juga dikembangkan sebagai pupuk untuk menunjang sektor pertanian. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian dan mendukung swasembada nasional.

KKP memastikan berbagai jenis alga seperti Sargassum Sp dan Eucheuma cottonii dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk. Potensi bahan baku ini diperkirakan mencapai 13 juta ton per tahun.

Saat ini kapasitas produksi pupuk cair rumput laut di Bali mencapai 3.600 ton per tahun. Produksi ini dapat digunakan untuk 120.000 dunam lahan pertanian.

Dengan dikembangkannya rumput laut untuk bahan hayati dan pupuk tentunya akan menjadi peluang ekonomi bagi para petani rumput laut, termasuk yang berada di pesisir Bundoa Jafra.

Lebih lanjut, pemerintahan Presiden Prabhu Subianto dan Wakil Presiden Jibran Recboming Raka telah menjadikan swasembada pangan dan kedaulatan energi sebagai prioritas nasional.

Budidaya rumput laut di pesisir Bundo menjadi potensi perekonomian pesisir melalui inovasi produk, dukungan kelembagaan dan peluang hilir seperti agen hayati dan pupuk sehingga menciptakan harapan ekonomi baru bagi masyarakat.

Editor: Ahmed Zanal M

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *