Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kemenkeu tarik pembiayaan utang Rp438,1 triliun hingga Oktober

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menarik pembiayaan utang sebesar Rp438,1 triliun hingga 31 Oktober 2024 atau setara 67,6 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp648,1 triliun.

“Kinerja pendanaan ini on track dan dikelola secara efektif, dengan risiko dalam batas terkendali,” kata Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono dalam konferensi pers APBN November 2024 di Jakarta.

Pembiayaan utang dilakukan melalui penerbitan Obligasi Negara (SBN) dan pinjaman.

Porsi pembiayaan utang penerbitan SBN sebesar Rp394,9 triliun. Realisasi tersebut setara 59,3 persen dari target APBN sebesar Rp666,4 triliun. Sedangkan porsi pinjamannya mencapai Rp 43,2 triliun.

Di sisi lain, pembiayaan non utang tercatat sebesar Rp 53,2 triliun. Thomas mengatakan angka tersebut masih on track dan masih fokus menjaga stabilitas anggaran.

Dengan demikian, realisasi pembiayaan anggaran hingga 31 Oktober 2024 sebesar Rp383 triliun atau setara 73,3 persen dari target APBN sebesar Rp522,8 triliun.

Secara keseluruhan, Thomas mengatakan langkah pendanaan dilakukan untuk mendukung arah dan tujuan APBN, di mana pendanaan dikelola secara terukur dan berwawasan ke depan, dengan memperhatikan prospek defisit APBN, likuiditas pemerintah, dan memperhatikan pasar keuangan. dinamis

“Tentunya pemenuhan target pendanaan tetap sesuai jalur dengan biaya dana yang efisien dan risiko yang terkendali,” ujarnya.

APBN membukukan defisit sebesar Rp309,2 triliun atau 1,37 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) pada Oktober.

Belanja pemerintah tercatat sebesar Rp2.556,7 triliun atau 76,9 persen dari pagu, mewakili pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 14,1 persen. Pendapatan negara tercatat sebesar Rp2.247,5 triliun atau 80,2 persen dari target, naik 0,3 persen year-on-year.

Meski APBN 2024 tercatat defisit, namun neraca primer masih tercatat surplus yakni Rp97,1 triliun. Keseimbangan primer adalah selisih antara total penerimaan pemerintah dikurangi pengeluaran pemerintah, tidak termasuk pembayaran bunga utang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *