Perserikatan Bangsa-Bangsa (Antara) – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Senin (18/11) menyerukan segera diakhirinya pembentukan zona bebas senjata nuklir di Timur Tengah.
Dalam pesan videonya pada sesi kelima Konferensi Penciptaan Zona Timur Tengah yang Bebas Senjata Nuklir dan Senjata Pemusnah Massal Lainnya, Guterres mengatakan konsep zona tersebut telah ada selama beberapa dekade. Akibat konflik dan konflik regional yang semakin meningkat, pembangunan kawasan ini semakin hari semakin intensif.
Selama lebih dari setahun, Gaza menghadapi mimpi buruk tiada akhir yang melanda seluruh Timur Tengah. “Kami semua prihatin dengan meningkatnya ketegangan di Lebanon,” kata Guterres.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres (kiri) berbicara kepada wartawan di luar Kamar Keamanan di markas besar PBB di New York pada 8 Oktober 2024. ANTARA/Xinhua/Xie E
Sekjen PBB meminta komunitas internasional untuk memulai proses menuju gencatan senjata segera, pembebasan semua sandera dengan segera dan bebas, serta solusi dua negara tanpa kompromi.
“Pada saat yang sama, keamanan yang sejati dan berkelanjutan, baik di Timur Tengah maupun di seluruh dunia, bergantung pada upaya berkelanjutan untuk mencapai tujuan perlucutan senjata,” lanjut Guterres.
Perjanjian untuk Masa Depan, yang diadopsi pada bulan September, mencakup komitmen global baru untuk mencapai dunia yang bebas dari senjata nuklir, kimia dan biologi, kata Guterres.
“Masyarakat di Timur Tengah akan menjadi langkah penting dalam mencapai tujuan tersebut,” ujarnya.
Guterres mengatakan bahwa Hadiah Nobel Perdamaian yang baru-baru ini diberikan kepada Nihon Hidankyo, sebuah organisasi yang terdiri dari para penyintas bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, menunjukkan keinginan global untuk menghilangkan senjata nuklir.
Guterres menekankan pentingnya pembentukan zona bebas senjata nuklir, dan mengatakan bahwa upaya konferensi ini sangat penting untuk membangun masa depan yang damai bagi semua orang di Timur Tengah dan di seluruh dunia.
Leave a Reply