Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Wamen P2MI harap lembaga pendidikan adopsi kurikulum bahasa Jerman

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Dzulfikar Ahmad Tawalla berharap lembaga pendidikan, termasuk keperawatan, memasukkan bahasa Jerman ke dalam kurikulumnya.

“Jerman sangat terbuka dengan Indonesia. Makanya saya anjurkan lembaga pendidikan mengikutsertakan mahasiswa Jerman dalam programnya agar bisa langsung dikirim setelah lulus,” kata Dzulfikar pada Joint Committee Meeting (JCM) Indonesia-Jerman 2024 yang berlangsung. di Jakarta, Selasa.

Menurut penuturan Wamenhub, ada tiga kendala yang dihadapi Indonesia dalam melaksanakan kerja sama bisnis kedua negara. Pertama, adanya pembatasan layanan pelatihan Jerman bagi pekerja migran Indonesia (PMI).

Terkait hal itu, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) berharap dapat bekerja sama dan mengadopsi program pelatihan Jerman di lembaga-lembaga, ujarnya.

Kemudian kendala kedua, kata dia, adalah tantangan terkait percepatan proses pemukiman kembali dan pengurangan risiko kegagalan pekerja migran di Indonesia dan Jerman.

“337 pekerja migran Indonesia yang mendapat pelatihan B1 bahasa Jerman dan 376 pekerja migran yang bisa mengikuti tes kualifikasi B1 secara mandiri menjadi kendala ketiga yang mereka hadapi,” ujarnya.

Wakil menteri berharap dukungan pemerintah Jerman akan membantu meningkatkan layanan pelatihan bahasa dan memperluas kesempatan kerja untuk sektor pekerjaan lainnya, seperti perhotelan, konstruksi dan teknologi informasi, serta pekerjaan ramah lingkungan, yang saat ini bergantung pada Pemerintah Jerman dan keputusannya. untuk memperkuat lapangan kerja di Indonesia.

“Kami juga berharap ada informasi mengenai jumlah permintaan TKI di Jerman pada tahun 2025,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia Thomas Graf mengatakan Jerman menjadi fokus khusus bagi pekerja yang ingin bekerja di Jerman dibandingkan negara lain seperti Amerika Serikat dan Kanada.

“Saat ini di Indonesia kita punya banyak pilot project yang mengintegrasikan pelatihan bahasa Jerman ke dalam pelatihan vokasi, seperti pelatihan menjadi perawat. Saya kira ini caranya karena sangat sulit belajar bahasa Jerman kalau sudah bekerja,” ujarnya. .

Menurut Thomas, mengintegrasikan pendidikan Jerman ke dalam pendidikan dan pelatihan vokasi merupakan solusi terbaik untuk mengatasi hambatan kemampuan berbahasa. “Jika solusi ini diterapkan, maka ini akan membawa kesuksesan terbesar.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *