Jakarta (ANTARA) – PT Orbit Nasional Edukasi (ONE Indonesia) menyelenggarakan kompetisi inovasi teknologi ICstar Hackaton 2024 untuk mempersiapkan talenta muda dari perguruan tinggi agar siap menghadapi tantangan teknologi.
Pendiri dan CEO ICSstar Technology Limited ONE Indonesia Arifa Tan mengatakan kompetisi ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan digital dan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam aplikasi.
“Tujuan dari kecerdasan buatan bukan untuk menggantikan manusia, namun untuk meningkatkan nilai mereka. Memahami kecerdasan buatan seperti ketika bekerja dengan robot, ia menjadi sebuah tim, bukan yang lain. Kami berharap ICStar dapat menjadi mitra saat ini, karena cepat atau lambat teknologi pasti akan terjadi, teknologi akan terjadi dengan sangat cepat di seluruh dunia,” kata Arifa dalam sambutannya pada ICStar Hackathon 2024 di Jakarta, Senin.
Arifa mengatakan AON Indonesia mengutamakan pendidikan dan pengembangan keterampilan agar pelajar Indonesia mempunyai kesempatan untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan digital dunia. Baca juga: Teknologi Jadi Kunci Promosi Ekonomi Kreatif Baca Juga: Generasi Muda Manfaatkan ICStar Sebagai Ajang Pamer Keahlian IT. Di tahun kelima ini, kolaborasi dengan pemerintah, industri, dan perguruan tinggi menjadi jalan yang jelas bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan kemampuannya di dunia digital, tidak hanya teknologi informasi, tetapi seluruh aspek yang terkait dengan praktik digital. “Banyak dari kita melihat digital sebagai IT. Meski bukan IT digital. “Jadi di tahun kelima ini kami ingin membuktikan bahwa digital bisa menjadi siapa saja, melalui ICStar kami menunjukkan bahwa IT bukanlah pemenangnya,” ujarnya.
Ia juga berharap tahun depan lebih banyak lagi dunia usaha yang terlibat dalam pengembangan mahasiswa melek teknologi di seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk mencapai pemerataan kesempatan dan menurunkan angka pengangguran di kalangan sarjana.
ICStar Hackathon 2024 merupakan kompetisi inovasi teknologi yang menghubungkan perguruan tinggi dengan dunia usaha. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan keterampilan peserta dalam menggunakan teknologi terkini sekaligus mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan dunia kerja.
Dari 1.700 pendaftar, hanya 86 peserta yang berhasil mengikuti kompetisi ini. Sebanyak 28 tim dari berbagai universitas di Indonesia dan luar negeri kini siap menghadapi tantangan selanjutnya.
Para peserta menerima tantangan dari sponsor industri terkemuka termasuk Indosat Ooredoo Hutchison, Adira Finance, IDStar, GIT, IFT, UiPath, EZxtract, ICCN dan NACDA dengan penuh antusias.
Baca Juga: Kemenparekraf: Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital di 2035 Baca Juga: Kemkomdigi Ajak Semua Pihak Bersinergi Ciptakan Talenta Digital Terbaik
Leave a Reply