Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Bappenas tekankan kewajiban merealisasikan akses air untuk rakyat

Jakarta (ANTARA) – Deputi Direktur Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bapenas), Elvan Maksam, mengatakan pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto telah mewajibkan penyediaan akses air kepada masyarakat. Masyarakat setempat, kata dia, menekankan hal itu sebagai sebuah kewajiban. ) Hal itu harus diwujudkan oleh negara.

“Akses terhadap air sangat penting bagi pemerintahan saat ini,” ujarnya pada seminar nasional “Ketahanan Pantai Utara Jawa (Pantura) Terhadap Dampak Perubahan Iklim” yang diselenggarakan oleh Forum Alumni Sumber Daya Air (FAP) di lembaga tersebut. Ta. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bapenas, Jakarta, Rabu.

Dalam kunjungannya ke Merauke, Papua bagian selatan, Minggu (3/11) lalu, Presiden menerima kunjungan Masyarakat Asli Papua (OAP) dan meninjau lokasi percontohan di lahan pertanian luas untuk pembangunan lumbung pangan untuk air, lanjutnya.

Mendengar permintaan tersebut, Presiden meminta jajarannya mengirimkan pabrik desalinasi yang mampu menghasilkan 200 liter air kepada masyarakat setempat.

“Beliau segera mengirimkan alat desalinasi untuk memproduksi 200 liter di Papua, yang juga dikirim ke tempat lain,” ujarnya.

Elban mengatakan keamanan air adalah salah satu dari tiga prioritas yang harus dilaksanakan presiden.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2025 hingga 2045, pemerintah disebut sedang mempersiapkan berbagai inisiatif transformasional pengelolaan sumber daya air. Selain memastikan neraca air di setiap daerah aliran sungai tidak mengalami defisit, dengan memanfaatkan Undang-Undang BEBERAPA (Makanan, Energi, dan Air), kami bertujuan untuk ketahanan energi dan air serta kemandirian pangan, dan memperluas kapasitas penyimpanan air hingga 200 meter kubik per orang. lakukan. Sebagai pengembangan sistem pengendalian banjir komprehensif yang mengintegrasikan fasilitas air minum dan sanitasi.

Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menyampaikan sasaran strategis dan proyek prioritas di Pantura Jawa, dengan fokus pada peningkatan kapasitas infrastruktur pengendalian banjir perkotaan, termasuk integrasi dengan penyediaan air minum dan sanitasi, serta perlindungan wilayah pesisir.

Selain itu, pendekatan non-struktural seperti program restorasi sungai, pembangunan fasilitas pengendalian banjir sementara, dan penguatan sistem peringatan dini banjir juga dilakukan untuk mengurangi risiko banjir di wilayah strategis.

“Kami merancang inisiatif ini untuk memastikan wilayah Pantula Jawa di Indonesia dan wilayah pesisir lainnya terus berkembang secara berkelanjutan dan berketahanan terhadap perubahan iklim,” kata Elvan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *