Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Tomat dan emas perhiasan sumbang inflasi tertinggi di NTB

Mataram (ANTARA) – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi bulanan di Nusa Tenggara Barat tercatat sebesar 0,09 persen pada Oktober 2024.

Kepala BPS Nusa Tenggara Barat Wahyudin mengatakan, penyumbang inflasi terbesar adalah tomat dan emas perhiasan.

“Sekarang harga emas naik Rp 1,5 juta per gram,” kata Wahyuddin di Mataram, Jumat.

Harga emas Antam yang dilacak melalui situs Logam Mulia adalah Rp 1,45 juta per gram pada 1 Oktober 2024.

Kemudian harga emas naik menjadi Rp 1,56 juta per gram pada 31 Oktober 2024. Ini merupakan harga emas tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Selama Oktober 2024, harga emas Antham naik 7,92 persen atau sekitar Rp 115 ribu per gram.

Kepala BPS Nusa Tenggara Barat Wahyudin mengatakan emas perhiasan menyumbang inflasi sebesar 0,07 persen. Sedangkan tomat menyumbang inflasi hingga 0,17 persen.

Musim pancaroba atau peralihan dari kemarau ke hujan menyebabkan banyak tanaman tomat mati sehingga menyebabkan berkurangnya pasokan. Harga tomat di pasar tradisional seperti pasar Kebon Roek Kota Mataram hari ini mencapai 20 ribu rubel per kilogram.

Selain tomat dan emas perhiasan, komoditas yang turut menyumbang inflasi di Nusa Tenggara Barat adalah beras sebesar 0,06 persen, bawang merah sebesar 0,03 persen, dan rokok kretek lintingan tangan sebesar 0,03 persen.

Komoditi yang menyumbang deflasi adalah ikan layang atau tenggiri 0,08 persen, udang basah 0,04 persen, tuna 0,04 persen, pisang 0,03 persen, dan cabai rawit 0,03 persen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *