Bapak Vidyanti Putri Vardhana, Menteri Pariwisata (ANTARA) melakukan kunjungan ke luar negeri di Perserikatan Bangsa-Bangsa (UEA) dan mengundang investor dalam negeri untuk datang meningkatkan investasinya di sektor pariwisata Indonesia yang potensial.
Pada Minggu, Vidyanti mengadakan pertemuan bilateral dengan Abdullah bin Duq Al Marri, Menteri Perekonomian Uni Emirat Arab, demikian keterangan resmi Kementerian Pariwisata di Jakarta. Vidyanti juga bertemu dengan Nirvana Travel & Tourism, Halliburg Group dan Etihad Airways di UEA, Abu Dhabi.
“Saat berangkat bekerja di Abu Dhabi, saya pribadi melihat potensi besar Travel dari UEA ke Indonesia. “Pada tahun 2023, investasi sektor pariwisata dari UEA ke Indonesia akan meningkat signifikan,” kata Vidyanti
Pada tahun 2023, jumlah investasi di UEA akan meningkat hampir 6 kali lipat dari tahun 2022. Segmen bisnis terbaik adalah restoran, operasional agen perjalanan, dan hotel berbintang. Untuk pelaksanaan pada tahun 2024, telah disediakan anggaran sebesar 1,8 juta dolar AS (sekitar Rp 28,5 miliar) secara khusus dan marginal.
Bapak Vidyanti mengatakan, “Hal ini membuat investasi UEA mencapai 5,66 juta USD (Rp 89,8 miliar).
Pada kesempatan tersebut Pak Vidyanti juga mengiklankan tempat-tempat wisata di Indonesia yang bisa dikunjungi wisatawan UEA. Ia meminta investor di UEA untuk lebih banyak berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.
Saya yakin kerja sama ini akan meningkatkan kerja sama industri pariwisata Indonesia dan Amerika di masa depan,” ungkap Pak Vidyati bahwa: Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan penopang perekonomian Indonesia dan menjadi kontributor utama pencapaian investasi nasional. 2023. Oleh karena itu, jangan ragu untuk berinvestasi di Indonesia. Vidyanti menghimbau para investor, khususnya 5 Tempat Wisata Prioritas Sektor Pariwisata (DPSP) dan 10 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata. bisnis, tetapi juga siap bekerja sama dengan investor untuk menciptakan masa depan yang sejahtera, ”kata Vidyanti. Indonesia juga telah mencapai kemajuan besar dalam menciptakan lingkungan investasi. Indonesia telah mendapatkan peringkat kredit BBB+. Oleh karena itu, hal ini menunjukkan kepercayaan seluruh dunia terhadap situasi makroekonomi yang stabil dan stabilitas sistem keuangan. Pemerintah telah mendukung investasi melalui berbagai kebijakan dan regulasi, salah satunya adalah pendekatan berbasis risiko dan pengajuan tunggal secara online system (OSS). “Kedepannya saya berharap Etihad Airlines dan Kementerian Pariwisata bisa membuat nota kesepahaman bersama (MoU),” pungkas Pak Vidyanti. meningkatkan kerja sama untuk memajukan pariwisata Indonesia”.
Leave a Reply