Jakarta (ANTARA) – Kepala Kantor Humas Kementerian Pertanian (Kementan) Moch Arief Cahyono mengumumkan potensi pendapatan Brigade Swasembada Pangan atau petani muda Milenial bisa mencapai Rp10 juta per kapita. bulan atau lebih jika mereka mengelola sawahnya dengan sistem modern. Arief menjelaskan di Jakarta, Minggu, sangat mungkin para petani muda yang tergabung dalam brigade bisa mencapai perkiraan pendapatan tersebut.
Ia menyatakan Kementerian Pertanian telah melakukan analisis secara detail terhadap perusahaan pertanian agar program ini dapat memberikan hasil terbaik.
“Masing-masing Brigade yang dibentuk terdiri dari 15 orang dan mengelola lahan seluas 200 hektare. “Mereka akan mengelola lahan tersebut selama 5 tahun untuk menjamin pendapatan yang optimal,” kata Arief.
Arief menjelaskan, dengan asumsi hasil rata-rata 5 ton per hektar, potensi produksi mencapai 1.000 ton gabah kering panen (GKP), dan harga gabah Rp6.000 per kilogram, total pendapatan kotor brigade bisa mencapai Rp6 miliar.
“Setelah dikurangi biaya operasional sebesar Rp19 juta per hektar atau total Rp3,8 miliar per 200 hektar lahan, perkiraan pendapatan bersih dari budidaya padi adalah Rp2,2 miliar yang akan dibagi antara brigade dan pemilik lahan.” dalam pertanyaan. agregat
Skema penghitungan potensi pendapatan Brigade Swasembada Pangan dilakukan oleh Kementerian Pertanian. ANTARA/HO-Humas Kementerian Pertanian
Program Brigade Swasembada Pangan menggunakan skema bagi hasil 70:30 dimana 70 persen pendapatan diberikan kepada brigade dan 30 persen kepada pemilik lahan. Selain itu, sebagian pendapatan brigade dialihkan ke investasi tambahan agar kegiatan ini berkelanjutan.
Dengan begitu, potensi pendapatan Rp10 juta per bulan bisa semakin besar jika pengelolaannya dilakukan lebih efisien dan efektif.
“Kalau bisa ditanam 2 atau 3 kali dalam setahun, pasti hasilnya akan meningkat. Selain itu, pemerintah juga memberikan bantuan alat dan mesin pertanian senilai Rp3 miliar untuk dikelola brigade selama lima tahun,” kata Arief. katanya.
Menurut Arief, kesempatan ini merupakan peluang besar bagi generasi muda yang ingin berpartisipasi.
Pendaftaran dapat dilakukan melalui departemen pertanian setempat. Pemerintah tidak hanya memberikan subsidi alat dan mesin pertanian (alsintan), tetapi juga memberikan bantuan teknis dan benih padi kualitas unggul.
Ia menambahkan, pemerintah telah memetakan wilayah dan persawahan yang bisa digarap oleh generasi muda. Saat ini terdapat 12 provinsi yang lahannya bisa dioptimalkan. Namun, dia tidak merinci provinsinya.
“Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ingin generasi muda terjun ke sektor pertanian dengan keuntungan terjamin dan pemanfaatan teknologi tinggi. Ini merupakan tantangan menarik bagi kreativitas dan semangat kerja keras generasi milenial.” ujar Arif.
Kementerian Pertanian (Kementan) yang dipimpin oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus mendorong generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian melalui program Brigade Swasembada Pangan.
Dalam program tersebut, Menteri Pertanian Amran mengatakan petani milenial berpotensi memperoleh penghasilan sebesar Rp 10 juta per bulan bahkan lebih.
Leave a Reply