Jakarta (ANTARA) – Gunung Api Lewotobi Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali mengalami erupsi pada Minggu pagi pukul 09.56 WITA dan sebagai upaya pencegahan dampak letusan, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di dalamnya. radius 7 kilometer dari pusat letusan. Berdasarkan informasi resmi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kolom letusan mencapai ketinggian sekitar 1.000 meter di atas puncak gunung atau sekitar 2.584 meter di atas permukaan laut. Pantauan Tim Komunikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkomdigi) pada Minggu di Desa Il Gerong menunjukkan terdapat kolom abu vulkanik berwarna abu-abu dengan intensitas sedang hingga tinggi ke arah barat. Baca juga: Kapolres Flores Timur Pastikan Keamanan Korban Letusan Levotobi. Oleh karena itu, PVMBG mengimbau masyarakat sekitar Gunung Lewotobi Laki, serta wisatawan di kawasan tersebut, untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 km dari pusat letusan, kata Kementerian Komunikasi dan Teknologi dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu. .
Warga juga diminta menghindari sektor arah barat daya hingga barat laut sejauh 8 km. Masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Levotobi Laki juga harus mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir hujan lahar, terutama di sungai-sungai yang bersumber dari puncak gunung.
Jika hujan lebat, kemungkinan terjadinya bencana ini bisa meningkat. Warga yang terkena dampak abu vulkanik diimbau untuk menggunakan masker atau menutup hidung dan mulut untuk melindungi sistem pernafasannya dari bahaya abu vulkanik yang dapat membahayakan kesehatan.
Membahayakan kesehatan Anda. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Flores Timur Jeronimus Lamawuran mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Flores Timur terus berkoordinasi dengan pos pengamatan Gunung Levotobi Laki di Desa Pululera, Wulanggitang, Flores Timur, serta Pusat Vulkanologi dan Bencana Geologi. . Mitigasi di Bandung untuk pemantauan lebih lanjut.
Selain itu, PVMBG juga berkoordinasi dengan BPBD Provinsi NTT dan Satlak PB setempat dengan memberikan informasi terkini mengenai aktivitas gunung berapi ini, kami menghimbau masyarakat
Melaksanakan anjuran pemerintah,” kata Jeronimus. Hingga 23 November 2024 pukul 20.00 WITA, total korban terdampak erupsi Gunung Levotobi Laki mencapai 13.240 orang. Dari jumlah tersebut, 5.607 orang mengungsi. Posko lapangan (poslap) tersebar di enam komunitas, dengan 7.363 orang mengungsi secara mandiri di rumah sanak saudara atau kerabat sejak pertama kali meletus pada 4 November. Pada tahun 2024, korban jiwa akibat bencana tersebut mencapai sembilan orang, dan lainnya luka-luka dan dirawat di RSUD Larantuka, Nusa Tenggara Timur. Baca juga: Kementerian Komunikasi dan Pendidikan Tinggi memberikan hiburan bagi anak-anak pengungsi sebagai a akibat erupsi Levotobi Baca juga: Sekolah yang terkena dampak erupsi Levotobi mendapat bantuan dari Kementerian Pendidikan Dasar.
Leave a Reply