Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Ekonom nilai kemenangan Trump dalam Pilpres AS berpotensi tekan rupiah

Jakarta (ANTARA) – Chief Financial Officer Bank Permata Josua Pardede menilai kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat berpotensi menurunkan nilai tukar rupiah.

Ia menjelaskan, kebijakan ekonomi AS untuk pertumbuhan dapat memperkuat perekonomian AS dan meningkatkan permintaan dolar AS. Hal ini bisa berdampak pada depresiasi nilai tukar rupiah.

Pengurangan tersebut akan membuat impor Indonesia menjadi lebih mahal, sehingga menimbulkan risiko inflasi atau kenaikan harga impor.

Akibatnya, Bank Indonesia (BI) mungkin perlu melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, yang dapat membatasi kemampuannya untuk menurunkan BI rate, yang akan meningkatkan biaya pinjaman bagi dunia usaha dan konsumen di Indonesia, kata Josua saat dihubungi ANTARA di Jakarta. Kamis.

Selain itu, Kenaikan imbal hasil (yield) pemerintah AS (UST) di bawah pemerintahan Trump dapat meningkatkan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia. Josua berpendapat dengan tingginya imbal hasil UST, pemerintah Indonesia harus membayar utang luar negeri lebih banyak sehingga dapat mengurangi fleksibilitas fiskal Indonesia, apalagi dalam dua tahun ke depan dengan kewajiban utang yang besar.

Di sektor bisnis, Kebijakan proteksionisme Trump terhadap Tiongkok khususnya dapat berdampak pada Indonesia. Ia meyakini jika AS memperluas kebijakan tarif terhadap barang-barang asal Asia, maka Indonesia akan terkena dampaknya, terutama dari sisi daya saing ekspornya.

“Meskipun kenaikan tarif AS dapat meningkatkan volatilitas pasar, merugikan sentimen investor di pasar negara berkembang dan membatasi aliran modal, prospek perekonomian Indonesia positif,” jelasnya.

Kemudian dampak dari kebijakan perdagangan ini akan lebih dirasakan oleh sektor keuangan dan sikap investor di negara-negara berkembang. Ketidakpastian di pasar global dapat menghambat aliran modal ke Indonesia dan memberikan tekanan tambahan pada nilai tukar rupiah.

Namun Josua mencatat banyak potensi yang dimiliki Indonesia. Kebijakan Trump yang mendukung sektor energi tradisional seperti minyak dan gas dapat memberikan tekanan pada harga minyak global. Hal ini dapat menguntungkan Indonesia, negara pengimpor minyak.

Namun, potensi keuntungan tersebut dapat diredam dengan peninjauan kembali sanksi terhadap produsen utama Iran. “Meningkatnya volatilitas pasar dan risiko hambatan perdagangan baru juga dapat berdampak pada banyak sektor di Indonesia,” jelasnya.

Ketidakpastian pemilu, mengutip reaksi pasar, menyebabkan aksi jual pada Treasury AS yang mendorong imbal hasil UST lebih tinggi dan memperkuat dolar AS. Kemenangan Trump membuat Indeks Dolar AS (DXY) menguat ke level tertinggi dalam empat bulan.

Hal ini berdampak langsung pada devaluasi mata uang negara-negara berkembang, termasuk rupiah.

“Untuk rupiah, kami memperkirakan tren yang lebih lemah dari perkiraan, terutama karena ‘perlambatan jangka panjang’ Tiongkok dan terbatasnya aliran modal, serta melebarnya defisit rekening di tengah perang dagang 2.0. Tidak pasti,” ujarnya.

Umumnya, Kebijakan Trump di bidang keuangan dan perdagangan diperkirakan akan membawa tantangan bagi perekonomian dan stabilitas keuangan Indonesia.

Oleh karena itu, Indonesia perlu mewaspadai perubahan pasar dan menjaga fleksibilitas kebijakan moneternya di masa depan.

Sementara itu, calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump dipastikan memenangkan pemilu 2024 dan menjadi presiden Amerika Serikat ke-47, berdasarkan data WIB yang dipantau Fox News dan Associated Press (AP) pada 7 November.

Trump menang dengan 293 suara, melebihi 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk memenangkan pemilu presiden AS. Kandidat presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris hanya memperoleh 226 suara dalam pemilu tersebut.

Selain itu, menurut data quick count AP, Trump meraih 50,9 persen suara populer, sementara Harris meraih 47,6 persen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *