Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Di ruang jumpa pers, ada kehangatan dan tanpa takut dari Indonesia

Jakarta (Antara) – Ada yang menarik dari timnas Indonesia saat Shin Tae-yong dan Jay Iges berbincang dengan awak media pada konferensi pers jelang laga melawan timnas Jepang di ruang konferensi pers Gelora Bung Karno Man. Stadion (SUGBK), Jakarta, Kamis (14.11).

Sehari jelang laga yang akan dilakoni Sabtu malam ini pukul 19.00 WIB, tak terlihat ketegangan di wajah Shin dan Aegis, padahal tim yang dilawannya merupakan raksasa terkuat di Asia yang saat ini menduduki peringkat dunia. Berada di peringkat 15 dan sudah empat kali meraih gelar Piala Asia serta tak pernah absen di Piala Dunia sejak edisi 1998.

Keduanya dengan nyaman, tenang dan percaya diri menjawab satu per satu pertanyaan wartawan. Para jurnalis, khususnya jurnalis Indonesia, juga senang mendengar Shin dan Ijes berbicara dengan percaya diri dan tanpa rasa takut.

Selama kurang lebih 20 menit mulai pukul 18.20 WIB, keduanya asyik bertatap muka dengan para jurnalis yang nyaris memenuhi ruang konferensi pers yang didesain mirip kursi bioskop.

Hal senada diungkapkan dua penerjemah yang bertugas pada konferensi pers tersebut, Jeong Seok Seo atau JJ yang bertugas menerjemahkan dari Korea Selatan ke Indonesia atau sebaliknya, dan instruktur fisik Indonesia Shin Sang-gyu. Bertugas menerjemahkan dari bahasa Korea Selatan ke bahasa Inggris atau sebaliknya.

Di sisi lain, konferensi pers Jepang yang digelar 50 menit sebelumnya menimbulkan suasana tidak menentu, karena penerjemah yang bertugas menerjemahkan perkataan pelatih timnas Jepang Hajime Moriasu dan kapten Wataru Endo tampak gugup bersiap.

Penerjemah yang ditunjuk terkadang kesulitan menemukan kata yang tepat dalam bahasa sepak bola. Karena itu, ia sering kesulitan menafsirkan pertanyaan yang diajukan wartawan dan tidak mampu menerjemahkan ke dalam bahasa Jepang apa yang dibicarakan Moriyasu dan Ando saat konferensi pers.

Situasi ini membuat suasana ruang konferensi pers SUGBK menjadi tidak nyaman karena para jurnalis yang sebagian besar terdiri dari warga Indonesia dan Jepang kesulitan memahami apa yang ingin disampaikan oleh penerjemah.

Konferensi pers untuk Jepang juga berlangsung lebih dari 30 menit, 10 menit lebih lama dibandingkan konferensi pers biasa yang berlangsung sekitar 20 menit.

Sementara itu, Shin Tae-yong mengawali jumpa pers dengan mengatakan bahwa dirinya tahu betul bahwa Jepang adalah lawan terberat timnasnya di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 kawasan Asia di Grup C, atau bahkan terberat. satu. Ia belum pernah menghadapi mereka di laga kompetitif sejak memimpin Garuda lima tahun lalu.

Meski tidak menunjukkan keberanian, Shin kembali menegaskan bahwa timnya harus memiliki mental juara, tidak peduli siapa lawannya.

Ia menginstruksikan para pemainnya untuk menikmati permainan tersebut agar tidak menyesal di kemudian hari.

Memang FIFA World Ranking, sebagai acuan paling mudah untuk membedakan kualitas sebuah tim, jelas menunjukkan peringkat Indonesia berada jauh di bawah Jepang. Dari segi komposisi pemain, Samurai Biru juga diisi oleh pemain-pemain berperingkat tinggi yang bermain di divisi teratas Eropa dan mendapatkan banyak waktu bermain.

Sebut saja ada Wataru Endo di Liverpool, Kaoru Mitoma di Brighton and Hove Albion, trio Celtic Takefusa Kubo, Kyogo Furuhashi, Ryo Hatate dan Daizen Maeda di Real Sociedad, hingga Hidemasa Morita yang membantu Sporting Lisbon menghancurkan Manchester City. Dengan skor 4-1 di Liga Champions.

Shin bersikukuh Indonesia sebenarnya bisa mencetak poin bahkan memenangkan laga melawan Jepang. Lebih lanjut, tim Garuda tentunya belajar dari kekalahan pada pertemuan pertama tahun ini saat dikalahkan Wataru Endo dan kawan-kawan dengan skor 3-1 di Piala Asia 2023.

Indonesia tentunya tak ingin mengalami kekalahan kedua berturut-turut setelah dikalahkan China pada laga terakhir di Chengdu. Kemenangan akan membuka jalan dan menghidupkan harapan Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026 karena kini duduk di peringkat terakhir setelah kemenangan China atas Bahrain.

Ijes yang berbicara setelah Shin pun sependapat dengan pelatihnya. Seperti yang sudah berkali-kali diutarakannya, pemain asal Venezia itu sangat percaya dengan kemampuan timnya di Liga Italia, oleh karena itu tim asuhan Garuda akan bekerja keras melawan Jepang yang sangat kuat di babak kualifikasi.

Kapten Timnas Indonesia ini mengatakan, “Tentu kita tahu Jepang adalah lawan yang tangguh dan mereka nomor satu di Asia. Namun, bukan berarti kami tidak punya peluang.”

Jadi yang terpenting, dengan melihat suasana di GBK, besok kami akan memberikan yang terbaik di lapangan. Kita semua tahu bahwa apa pun bisa terjadi besok, katanya.

Konferensi pers untuk Indonesia diakhiri dengan suasana hangat di dalam ruangan ketika Shin mengajak penerjemahnya JJ untuk berfoto bersama dirinya dan Iges.

Momen tersebut bermula saat Sheen berjinjit, berharap tinggi badannya setidaknya bisa menyamai Aegis yang tingginya 1,9 meter saat foto diambil. Namun usahanya gagal, Sheen mengajak JJ yang lebih muda darinya untuk berfoto bersama.

Shin berniat untuk tidak menjadi orang terpendek saat pemotretan dan dalam situasi seperti itu, JJ menjadi korban kejahilan pelatih asal Korea Selatan tersebut. Momen tersebut disambut gelak tawa para jurnalis dan kembali menegaskan bahwa tidak ada ketegangan di pihak Indonesia sebelum berperang melawan Jepang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *