Jakarta (Antara) – Pemprov DKI Jakarta membangun sumur resapan di 29.845 titik yang tersebar di lima kota dan satu kabupaten administratif pada periode 2019-2023, untuk meredam banjir atau banjir, terutama saat hujan.
“Total sumur resapan Kementerian Sumber Daya Air periode 2019-2023 sebanyak 29.845 titik. Tahun 2024 pendataan masih berjalan,” kata Hendri, Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta saat dihubungi. Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, jumlah titik sumur di lima kota administratif Jakarta pada tahun 2019 sebanyak 1.316 titik. Kemudian meningkat sebanyak 1.658 poin pada tahun 2020 di lima kota dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Pada tahun 2021, jumlahnya bertambah menjadi 26.349 titik yang tersebar di lima kota dan satu kabupaten administratif. Kemudian pada tahun 2022 meningkat sebesar 382 poin dan pada tahun 2023 meningkat sebesar 140 poin.
Hendri mengatakan, tujuan pembuatan sumur resapan adalah untuk mengelola air hujan dan menghemat sumber daya air dengan mencampurkan air dengan tanah.
“Dari sisi mitigasi banjir, sumur resapan diharapkan dapat mengurangi aliran air ke kanal-kanal perkotaan,” ujarnya.
Selain sumur resapan, upaya lain yang dilakukan Dinas SDA untuk menangani banjir antara lain pembangunan atau adaptasi sistem drainase dan pembangunan tempat penampungan air berupa waduk dan/atau tanggul.
Pada tahun 2024, kata Hendry, akan dibangun delapan waduk atau embung, dengan enam waduk atau embung dalam tahap pembangunan dan enam waduk/embung baru.
Di sisi lain, Dinas SDA juga rutin melakukan pengerukan sungai, waduk, dan saluran air untuk menghilangkan sisa-sisa tanah di lima wilayah administratif kota.
Hal ini agar kapasitas saluran penahan air tetap optimal sehingga genangan air bisa berkurang saat musim hujan, kata Hendry.
Berdasarkan data hingga 1 November 2024, progres pengerukan di lima kota administratif tersebut mencapai 874.886 meter kubik (m3). Jumlah tersebut setara dengan 94,1 persen dari target volume pengerukan sebesar 929.932 m3.
Leave a Reply