Jakarta (Antara) – Wakil Menteri Pariwisata (Waminpar) Nee Loh Pospa mengatakan, “Gerakan pariwisata bersih Desa Bisakha di Bali patut menjadi rencana yang diikuti daerah lain untuk mengatasi permasalahan sampah di kota wisata.
“Pemberdayaan masyarakat melalui edukasi pengelolaan sampah di Desa Besaka diharapkan dapat menjadi pilot project untuk melancarkan kampanye pariwisata bersih,” kata Ni Loh dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Kamis (21/11), Nai Loh saat berkunjung ke Kantor Desa Bisakih, Rendang, Carangsem, mengatakan upaya membangun kawasan wisata yang bersih dan sehat harus dilakukan oleh semua pihak, terutama dalam hal pengolahan sampah.
Inisiatif ini akan mendorong penerapan ekonomi sirkular dan ekonomi hijau menjadi kenyataan di daerah. Salah satunya terlihat melalui pembentukan gugus tugas gerakan pariwisata bersih.
Di sisi lain, masyarakat desa wisata perlu membekali diri dengan edukasi tentang kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah di kawasan wisata.
Ia berharap program serupa semakin meluas dan semakin banyak, sehingga dapat menginspirasi berbagai kalangan dan tersebar luas di destinasi wisata lain di Indonesia.
“Kami sangat menantikan pengembangan destinasi wisata yang bersih, sehat, dan ramah lingkungan,” kata Wamenpar.
Selain itu, Wamenpar juga turut serta dalam rapat jalan Gerakan Pariwisata Bersih untuk mempelajari pengelolaan sampah di destinasi wisata desa adat yang bersih dan sehat.
Proyek ini merupakan inisiatif nyata dari GoTo Impact Foundation (Project Catalyst Changemakers Ecosystem) melalui Sokla Project Consortium yang merupakan hasil kerjasama antara Bali Waste Cycle, Rebricks dan Wastehub.
Kerjasama yang fokus pada upaya penanggulangan permasalahan sampah di kawasan wisata ini antara lain Dinas Provinsi Bali, Dinas Kabupaten Karangsem, Pemerintah Desa Bisaka, Pemerintah Desa Menanga, media dan mitra lainnya.
Leave a Reply