Jakarta (ANTARA) – PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) optimis dana kelolaan (AUM) mampu tumbuh double digit pada tahun 2025.
Djumariah Tenteram, Direktur Consumer Banking Permata Bank, menyoroti fenomena menabung pangan (mantab) yang dialami masyarakat Indonesia saat ini. Menurut dia, fenomena tersebut berdampak pada daya beli masyarakat, khususnya pada segmen menengah ke bawah.
“Kami secara konsisten tumbuh (dana kelolaan) dua digit dari tahun ke tahun. Untuk tahun depan kita akan tumbuh dua digit, dua digitnya sedikit lebih besar. “Jadi kondisi pemerintah saat ini dalam koordinasi pemerintahan baru, kebijakan baru dan suku bunga sekarang sudah mulai turun, kami cukup optimis,” kata Djumariah dalam konferensi pers Permata Bank Wealth Wisdom 2024 di Jakarta, Senin.
Diketahui, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Bank) menurunkan suku bunga acuannya (federal fund rate) sebesar 25 basis poin (bps) dari 4,50% menjadi 4,75%. Keputusan tersebut diambil oleh The Fed setelah September 2024, ketika The Fed memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin dalam rapat komite berturut-turut.
Selanjutnya, Jumaria melihat pertumbuhan yang stabil di kalangan kelas menengah atas dan kelompok kaya. Dalam pemaparannya, selama 4-5 tahun terakhir, jumlah orang kaya di Indonesia meningkat 4-5% per tahun.
Ia mengatakan, portofolio Bank Permata menunjukkan stabilitas tanpa adanya penurunan yang berarti.
“Selama 4-5 tahun terakhir, jumlah orang kaya di Indonesia meningkat 4-5% setiap tahunnya. Oleh karena itu, ini berarti bahwa terdapat kelas menengah atau kaya yang terus tumbuh. Misalnya, kelompok menengah ke bawah menghadapi tantangan. “Yang kami lihat dari portofolio Bank Permata, kami belum melihat adanya penurunan,” jelasnya.
Untuk itu, Djumariah mengatakan, Wealth Wisdom yang diselenggarakan oleh Permata Bank merupakan platform edukasi yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pengelolaan keuangan sehingga masyarakat dapat mengutamakan keinginan dibandingkan keinginan.
“Jadi dengan Wealth Wisdom yang diselenggarakan dari tahun ke tahun, harapan kami masyarakat Indonesia dan klien kami bisa mendapatkan ilmu atau pendidikan tersebut.
Ia juga berharap kebijakan baru pemerintah saat ini mampu mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025.
Sementara itu, Ricky Diego Yap, Head of Wealth Management, Consumer Deposits, dan Liquidity Management di bank tersebut mengatakan, melalui Wealth Wisdom, pihaknya ingin membantu klien mengelola risiko dan peluang investasi agar portofolionya tangguh melalui strategi manajemen aset. . . Berlaku untuk kebutuhan mereka.
“Kami mendorong pengembangan layanan perbankan dan pengelolaan kekayaan yang dapat diakses dari aplikasi Permata ME untuk memudahkan konsumen dalam menggunakan layanan perbankan dan investasi, sehingga pengelolaan kekayaan ada dalam genggaman mereka,” ujarnya.
Ricky menjelaskan, produk investasi Permata Bank dapat diakses melalui aplikasi Permata ME. Melalui aplikasi ini, nasabah dapat membuka rekening investasi, mendaftarkan SID langsung secara online (e-SID), membeli dan menjual reksa dana, obligasi, dan surat berharga negara (SBN), serta melakukan transaksi mata uang asing.
Selain itu, nasabah dapat melakukan transaksi valuta asing (FX) di Permata ME dengan rate yang sangat kompetitif (09:00-15:00); IDR — Mata Uang Asing (Mata Asing), Valas – IDR atau Valas — Mata Uang Asing; Dengan total 13 mata uang yang bisa diperdagangkan. Fitur ini mencakup transfer buku ke rekening Anda, rekening bank Permata lainnya, dan pengiriman uang.
Leave a Reply